PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE 2010-2019

 

A.B Christono, Dzulia Denada Putri

STIE UniShaduGuna Business School Jakarta, Indonesia

Email: christono@gmail.com, dzuliadenada2@gmail.com

 

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsumsi dan investasi terhadap produk domestik regional bruto di DKI Jakarta. Data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif cascading time (deret waktu) yang diperoleh BPS Provinsi DKI Jakarta dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia selama periode 2010 sampai 2019. Model regresi yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis dapat disimpulkan bahwa uji parsial (Uji t) konsumsi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB (Y) dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kemudian keduanya (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB (Y) dengan nilai signifikansi 0,029 < 0,05. Serta secara simultan (Uji F) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka variabel konsumsi dan investasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel PDRB (Y). Dengan koefisien determinasi (R Square) sebesar 1.000, maka dapat diasumsikan bahwa variabel konsumsi dan investasi menjelaskan 100% terhadap variabel PDRB.

 

Kata kunci: PDRB; Konsumsi dan Investasi.

 

Abstract

This study aims to analyze the influence of consumption and investment to the gross regional domestic product in DKI Jakarta. The Data used is secondary data quantitative cascading time (time series) obtained BPS DKI Jakarta Province and Indonesia Investment Coordinating Board during the period 2010 to 2019. The regression Model used is the method of multiple linear regression analysis to test the hypothesis can be concluded that the partial test (t Test) consumption (X1) has positive and significant impact on GRDP (Y) with significant value 0.000 < 0.05. Then both (X2) has positive and significant impact on GRDP (Y) with a significant value 0,029 < 0,05. As well as simultaneously (F Test) showed a significant value of 0.000 < 0.05, then the variable consumption and investment simultaneously significant effect on the variables GRDP (Y). With a coefficient of determination (R Square) of 1,000, then it can be assumed that the variables of consumption and investment explains 100% of the variable GRDP.

 

Keywords: GRDP; Consumption and Investment.

 

Pendahuluan  

Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu peralihan dari tingkat ekonomi yang lebih maju (Husodo, 2015). Tujuan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pendapatan masyarakat dan meningkatkan hubungan antar daerah (Djojohadikusumo, 1992).

Salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun kabupaten/kota) adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) (Rustiono, 2008). PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian di suatu daerah atau sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan ekonomi karena dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi perekonomian (Afrizal, 2013). PDRB digunakan untuk berbagai tujuan tetapi yang terpenting adalah untuk mengukur kinerja perekonomian secara keseluruhan (Romhadhoni et al., 2019).

Menurut pendekatan pengeluaran, PDRB dibagi menjadi menjadi 8 komponen yaitu konsumsi rumah tangga (Yuliansyah, 2019) dan pemerintah, konsumsi LNPRT, PMTB, ekspor barang dan jasa, inventori, net ekspor antar daerah serta impor barang dan jasa (Mudji & Taripar, 2018). Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah sebagai berikut:

 

Tabel 1. Data PDRB, Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi PMA di Provinsi DKI Jakarta tahun 2010-2019

 

Tahun

Konsumsi

Investasi

PDRB

Rp

%

Rp

Proyek

Rp

%

2010

637,74

4,94

63,64

885

1.075,18

6,53

2011

681,23

6,82

47,75

1.094

1.147,55

6,73

2012

723,62

6,22

39,71

1.148

1.222,52

6,53

2013

765,46

5,78

31,58

3.028

1.296,69

6,07

2014

807,87

5,54

47,34

3.053

1.373,38

5,91

2015

850,78

5,31

45,23

4.463

1.454,56

5,91

2016

897,95

5,54

45,65

6.751

1.539,91

5,87

2017

948,96

5,68

62,25

8.803

1.635,35

6,20

2018

1.006,15

6,03

70,33

6.499

1.735,20

6,17

2019

1.066,31

5,98

53,97

8.092

1.836,19

5,89

Sumber : BPS dan BKPM, data diolah 2021

 

Berdasarkan data PDRB diatas, menunjukkan bahwa nilai PDRB meningkat selama 10 tahun terakhir. Yang bermula sebesar 1,075 triliun rupiah pada tahun 2010 kemudian terus meningkatkan sampai tahun 2019 sebesar 1,836 triliun rupiah. Akan tetapi laju pertumbuhan PDRB nya cenderung melambat selama 2 tahun terakhir, hal ini disebabkan oleh terkontraksinya ekspor luar negeri dan konsumsi pemerintah (Ratnasari & Hakim, 2017).

Berdasarkan data konsumsi diatas, menunjukkan bahwa nilai konsumsi rumah tangga juga terus meningkat selama 10 tahun terakhir. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya konsumsi non-makanan seperti transportasi, komunikasi, rekreasi, dan budaya; perumahan, perkakas dan perlengkapan rumah tangga; serta hotel dan restoran dibandingkan komponen makanan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta cenderung melakukan sifat konsumtif yang cukup tinggi pada komponen non- makanan.

Berdasarkan data investasi diatas, menunjukkan bahwa nilai investasi cenderung naik turun setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh iklim investasi yang tidak kondusif. Misalnya seperti adanya permasalahan perizinaan, regulasi serta kebijakan pemerintah yang rumit dan berbelit yang akibatnya dapat mengurangi minat investor asing untuk menanamkan modalnya di DKI Jakarta.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh parsial Konsumsi terhadap PDRB di DKI Jakarta periode 2010-2019 dan untuk mengetahui pengaruh parsial Investasi terhadap PDRB di DKI Jakarta periode 2010-2019 serta untuk mengetahui pengaruh simultan Konsumsi dan Investasi terhadap PDRB di DKI Jakarta periode 2010-2019.

 

Metode

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan (Sunyoto, 2016)s.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder. Penelitian ini menggunakan data deret waktu (time series) dari tahun 2010 sampai 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bisa dipertanggung jawabkan.

 

Hasil dan Pembahasan

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari publikasi data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Data yang di analisis adalah data dalam bentuk deret waktu (time series) periode tahun 2010-2019 diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 26.0.

Uji Normalitas

 

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

 

Unstandardized Residual

N

10

Normal Parametersa,b

.0000000

.0000000

 

2.43222243

2.43222243

Most Extreme

.143

.143

Differences

.143

.143

 

-.136

-.136

Test Statistic

.143

Asymp. Sig. (2-tailed)

.200

Sumber: SPSS 26 diolah

 

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji normalitas menggunakan uji Komlogrov- Smirnov dengan hasil residual signifikan sebesar 0,200 > 0,05 maka disimpulkan data berdistribusi normal dalam regresi ini.

Uji Multikolinearitas

 

Table 2. Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

Konsumsi

,863

1,158

Investasi

,863

1,158

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Berdasarkan tabel diatas, nilai Tolarance sebesar 0,863 > 0,10 dan VIF sebesar 1,158 < 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinierita dalam model regresi ini.

Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi menggunakan uji Run Test, karena jika menggunakan uji Durbin Watson tidak dapat disimpulkan atau berada pada zona abu-abu.

 

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

 

Unstandardized Residual

Test valuea

-.33564

Cases < test value

5

Cases >= test value

5

Total cases

10

Number of runs

6

Z

.000

Asymp. Sig. (2-tailed)

1.000

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan uji Run Test dengan nilai signifikan sebesar 1,000 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi ini.

 

Uji Heterokedastisitas

 

 

Gambar 1. Grafik Hasil Uji Heteroedastisitas

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Berdasarkan grafik diatas, itik-titik menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.

Analisis Regresi Linear Berganda

 

 

Tabel 4. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Model

B

(Constant)

-81.015

Konsumsi

1.790

Investasi

.229

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Koefisien persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:

1.   Nilai konstanta PDRB adalah sebesar -81.015 jika variable bebas lainnya bernilai 0.

2.   Jika (X1) meningkat 1 triliun rupiah maka (Y) akan meningkat sebesar 1,790 dengan ketentuan variabel lainnya konstan.

3.   Jika (X2) meningkat 1 triliun rupiah maka (Y) akan meningkat sebesar 0,229 dengan ketentuan variabel lainnya konstan.

Hasil Uji T

 

Table 5. Hasil Uji t

Model

t

Sig.

(Constant)

-13.747

.000

Konsumsi

256.122

.000

Investasi

2.735

.029

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Berdasarkan tabel diatas, Konsumsi (X1) memperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan konsumsi (X1) berpengaruhx positif dan signifikan terhadap PDRB (Y). Investasi (X2) memperoleh nilai signifikan 0,029 < 0,05. Maka dapat disimpulkan investasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB (Y).

Hasil Uji F

 

Table 6. Hasil Uji f

Model

F

Sig.

Regression Residual

Total

38299.793

.000

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa konsumsi (X1) dan investasi (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel PDRB (Y).

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

 

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model

R Square

1

1,000

Sumber: SPSS 26.0 diolah

 

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan hasil perhitungan R Square memperoleh nilai sebesar 1,000. Maka dapat diasumsikan bahwa variabel konsumsi dan investasi menjelaskan 100% variabel PDRB dalam penelitian ini.

 

Kesimpulan

Variabel Konsumsi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi DKI Jakarta. Hal ini berarti, jika Konsumsi mengalami peningkatan maka Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi DKI Jakarta juga akan meningkat.

Variabel Investasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi DKI Jakarta. Hal ini berarti, jika Investasi mengalami peningkatan maka Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi DKI Jakarta juga akan meningkat.

Variabel Konsumsi dan Investasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi DKI Jakarta. Hal ini berarti, jika terjadi peningkatan pada Konsumsi dan Investasi maka Produk Domestik Regional Bruto di Provinsi DKI Jakarta juga akan meningkat.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Afrizal, F. (2013). Analisis pengaruh tingkat investasi, belanja pemerintah dan tenaga kerja terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2001-2011. Universitas Hasanuddin.

Djojohadikusumo, S. (1992). Perekonomian Indonesia Menjelang Akhir Pelita V dan Perspektif Pembangunan Jangka Panjang Tahap II. Seminar Nasional PERHEPI. Jakarta.

Husodo, T. (2015). Pembangunan untuk Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi.

Mudji, A., & Taripar, W. (2018). Analisa Produk Domestik Bruto (Pdrb) Kota Malang. PANGRIPTA Jurnal Ilmiah Kajian Perencanaan Pembangunan, 1(1), 35–46.

Ratnasari, N., & Hakim, A. R. (2017). The Effect of Differentiation Strategy on Consumer Loyalty in UD Trans Jaya Kasokandel Majalengka District. 23723–23730.

Romhadhoni, P., Faizah, D. Z., & Afifah, N. (2019). Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Matematika Integratif, 14(2), 115–121. https://doi.org/10.24198/jmi.v14.n2.2018.115-121

Rustiono, D. (2008). Analisis pengaruh investasi, tenaga kerja, dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi jawa tengah. Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Sunyoto, D. (2016). Metode Penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama.

Yuliansyah, Y. (2019). Pengaruh jumlah penduduk dan investasi serta inflasi terhadap produk domestik regional bruto. Jurnal Ilmu Ekonomi Mulawarman (JIEM), 3(2). https://doi.org/10.29264/jiem.v3i2.2419