Pengaruh Stress Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Turnover Intention di PT Harapan Solusi Utama
Erwin
Rasjid, Erika Lestari Putri
STIE UniShaduGuna Business School Jakarta, Indonesia
Email: erwin.rasjid@gmail.com, erikaputri3@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh stres kerja dan gaya kepemimpinan terhadap turnover intention pada PT Hopes of an Ultimate
Solution. Data yang digunakan adalah
data primer yang diperoleh dari
kuantitatif langsung dari karyawan PT Hopes of an
Ultimate Solution. Model regresi yang digunakan adalah metode analisis regresi linier berganda dengan teknik sensus.
Hasil keseluruhan dari analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa uji parsial (Uji t) stres kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention (Y). Kemudian
gaya kepemimpinan (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover
intention (Y). Serta secara simultan
(Uji F) variabel stres kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap variabel turnover intention (Y). Berdasarkan
determinasi (R Square) dapat
disimpulkan bahwa variabel stres kerja dan gaya kepemimpinan menjelaskan 100% terhadap variabel turnover
intention.
Kata kunci: Niat Omset; Stres Kerja dan Gaya Kepemimpinan.
Abstract
This research aims to analyze the influence of work stress and leadership
style on turnover intention at PT Hopes of an Ultimate Solution. The Data used
is primary data obtained from quantitative directly from employees PT Hopes of
an Ultimate Solution. The regression Model used is the method of multiple
linear regression analysis with census techniques. The overall results of the
multiple linear regression analysis and hypothesis testing can be concluded
that the partial test (t Test) job stress (X1) has positive and significant
effect on turnover intention (Y). Then the leadership style (X2) and a
significant negative effect on turnover intention (Y). As well as
simultaneously (F Test) the variable of work stress and leadership style have a
significant effect on the variable turnover intention (Y). Based on
determination (R Square) it can be concluded that the variables of job stress
and leadership style explained 100% of the variable turnover intention.
Keywords: Turnover
Intention; Job Stress and Leadership Style.
Pendahuluan
Sumber daya manusia mempunyai peran yang
penting dalam perusahaan atau organisasi karena menjadi penggerak untuk
mencapai setiap tujuan atau sasaran (Firdaus,
2017). Setiap
perusahaan selalu menginginkan karyawannya dapat memberikan dampak yang optimal
bagi perusahaan (Saputro,
2017). Untuk
itu, diperlukan sebuah cara khusus dalam memberdayakan sumber daya manusia yang
ada di perusahaan tersebut (Wahyuni
et al., 2015).
Henry Simamora dalam (Bintoro & Daryanto, 2017), menyatakan
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah: “Pendayagunaan,
pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap
individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. MSDM juga menyangkut desain
dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan
karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
perburuhan yang mulus.”
Namun, tidak dapat dipungkiri SDM yang
dikelola secara baik pun tidak lepas dari berbagai masalah. Kedisiplinan
karyawan yang rendah, gaya kepemimpinan yang tidak sesuai, kurangnya pelatihan
karyawan, stress dalam bekerja, serta tingginya tingkat turnover karyawan
merupakan sebagian masalah yang sering terjadi di sumber daya manusia (Djunaedi
& Gunawan, 2018).
Gambar 1. Grafik Jumlah Turnover Intention di PT Harapan
Solusi Utama
Sumber: HRD data diolah, 2021
Dapat dilihat padal Grafik diatas, hal
ini membuktikan bahwa terdapat masalah yang dialami oleh karyawan di PT Harapan
Solusi Utama ini. Masalah yang mungkin dapat terjadi meliputi stress kerja,
tidak adanya pengembangan karir, gaya kepemimpinan yang tidak sesuai,
lingkungan kerja yang tidak baik, dan setiap kemungkinan dapat terjadi di
perusahaan ini.
Menurut (Miftah, 2012), "gaya
kepemimpinan adalah cara yang digunakan seorang manajer untuk mempengaruhi
perilaku orang lain.”
Gambar 2. Diagram Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer Penelitian Terdahulu,
2018
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan dapat dilihat pada diagram 1, bahwa presentase pengaruh gaya kepemimpinan adalah 53,3%. Ini membuktikan bahwa faktor yang paling berpengaruh dari ketiga faktor di atas terhadap kinerja
karyawan yaitu gaya kepemimpinan.
Usaha untuk meningkatkan
kinerja karyawan, diantaranya adalah dengan memperhatikan stress kerja (Potale
& Uhing, 2015). Stress kerja adalah suatu
yang dirasa memberikan tekanan akibat adanya beban kerja
yang berlebihan, ketegangan
mental dan emosi dari bentuk tanggapan terhadap berbagai urusan pekerjaan yang dapat menghambat kinerja individu dalam pekerjaannya (Massie
et al., 2018).
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah stress kerja berpengaruh secara parsial terhadap turnover intention. Selain itu
juga untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan
berpengaruh secara parsial terhadap turnover
intention serta untuk mengetahui apakah stress kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara simultan terhadap turnover intention.
Metode
Metode yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisa data dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan (Kurniawan,
2012); (Yaniawati,
2014).
Populasi dari penelitian ini yaitu karyawan PT Harapan Solusi
Utama dengan jumlah 32 populasi yang akan diteliti. Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sampling jenuh.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Data Primer. Teknik pengumpulan
data menggunakan metode angket/kuesioner dengan jumlah 13 butir pernyataan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert dengan bobot skor
1-5 (sangat tidak setuju-sangat
setuju).
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Table 1. Hasil Uji Validitas
Stress
kerja (x1) |
||||
pernyataan |
Pearson correlations |
Sig. |
Rtabel |
keterangan |
1 |
0.710 |
0.000 |
0.349 |
valid |
2 |
0.754 |
0.000 |
0.349 |
valid |
3 |
0.749 |
0.000 |
0.349 |
valid |
4 |
0.626 |
0.000 |
0.349 |
valid |
Sumber: SPSS 26 diolah
Uji validitas pada seluruh
instrumen variabel stress kerja dikatakan valid, dikarenakan nilai signifikan dari masing-masing pernya- taan/indikator
menunjukkan angka 0.000
< 0.05.
Table 2. Hasil Uji Validitas
Gaya
kepemimpinan (X2) |
|||||
indikator |
Pearson correlations |
Sig. |
Rtabel |
keterangan |
|
1 |
0.573 |
0.001 |
0.349 |
valid |
|
2 |
0.809 |
0.000 |
0.349 |
valid |
|
3 |
0.718 |
0.000 |
0.349 |
valid |
|
4 |
0.703 |
0.000 |
0.349 |
valid |
|
5 |
0.869 |
0.000 |
0.349 |
valid |
|
6 |
0.669 |
0.000 |
0.349 |
valid |
|
Sumber: SPSS 26 diolah
Uji validitas pada seluruh
instrumen variabel gaya kepemimpinan (X2) dikatakan valid, dikarenakan nilai signifikan dari masing-masing pernyataan/indikator menunjukkan angka lebih kecil
dari 0.05.
Tabel 3. Hasil uji Validitas
Turnover
intention (y) |
||||
Indicator |
Pearson correlations |
Sig. |
Rtabel |
keterangan |
1 |
0.837 |
0.000 |
0.349 |
valid |
2 |
0.855 |
0.000 |
0.349 |
valid |
3 |
0.796 |
0.000 |
0.349 |
valid |
Sumber: SPSS 26 diolah
Uji validitas pada seluruh
instrumen variabel turnover
intention (Y) dikatakan valid, dikarenakan
nilai signifikan dari masing-masing pernyata- an/indikator menunjukkan angka 0.000 yang mana 0.000 < 0.05.
Uji Reliabilitas
Tabel 4. Uji Reliabilitas
Variabel Stress Kerja (X1)
Reliability Statistics |
|||
Cronbach's Alpha |
N of
Items |
|
|
.665 |
4 |
||
Sumber: SPSS 26 diolah
Variabel X1 pada model regresi
ini dianggap memiliki tingkat reliabilitas (konsistensi) yang baik karena 0.665 > 0 .6.
Tabel 5. Uji Reliabilitas
Variabel Gaya Kepemimpinan
(X2)
Reliability Statistics |
|||
Cronbach's Alpha |
N of
Items |
|
|
.805 |
6 |
||
Sumber: SPSS 26 diolah
Variabel X2 pada model regresi
ini dianggap memiliki tingkat reliabilitas (konsistensi) yang baik karena 0.809 > 0.6.
Tabel 6. Uji Reliabilitas
Variabel Turnover Intention (Y)
Reliability Statistics |
|||
Cronbach's Alpha |
N of
Items |
|
|
.762 |
3 |
||
Sumber: SPSS 26 diolah
Variabel Y pada model regresi
ini dianggap memiliki tingkat reliabilitas (konsistensi) yang baik karena 0.762 > 0.6.
Uji Normalitas
Table 7. Hasil Uji Normalitas
One simple Kolmogorov-smirnov
test |
||
|
Unstandardized residual |
|
N |
32 |
|
Normal
parametersa,b |
Mean Std.
Deviation |
.000000 1.54732469 |
Most
extreme differences |
Absolute Positive Negative |
.137 .137 .076 |
Test statistic Asymp.
Sig. (2-tailed) |
137 130c |
Sumber: SPSS 26 diolah
Hasil uji normalitas dengan
metode One Sample Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai signifikan 0.130 > 0.05, maka disimpulkan data berdistribusi
normal dalam regresi ini.
Uji Multikolinearitas
Table 8. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
N |
Collinearity
statistic |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
Stress
kerja Gaya
kepemimpinan |
1.000 1.000 |
1.000 1.000 |
Sumber: SPSS 26 diolah
Berdasarkan tabel diatas, nilai Tolarance
sebesar 1.000 > 0,10 dan VIF sebesar
1.000 < 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi ini.
Uji Heterokedastisitas
Gambar
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: SPSS 26.0 diolah
Dengan grafik scatterplot titik-titik tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu X dan Y, serta tidak membentuk
suatu pola yang jelas. Dengan hal
ini, dapat dikatakan bahwa model regresi ini tidak
terdapat masalah heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 9. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber: SPSS 26.0 diolah
Koefisien persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta
turnover intention adalah sebesar
6.175 jika variabel bebas lainnya bernilai
0.
2. Jika (X1) meningkat 1 angka maka (Y) akan meningkat
sebesar 0.647 dengan ketentuan variabel lainnya konstan.
3. Jika (X2) meningkat 1 angka maka (Y) akan menurun
sebesar (- 0.261) dengan ketentuan variabel lainnya konstan.
Hasil Uji T
Table 10. Hasil Uji T
Sumber: SPSS 26.0 diolah
Dengan melihat nilai
signifikan sebesar 0.00
< 0.05, maka disimpulkan
(X1) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel turnover intention (Y). Sedangkan
untuk variabel gaya kepemimpinan (X2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel turnover intention (Y).
Hasil Uji F
Tabel 11. Hasil Uji F
Sumber: SPSS 26.0 diolah
Uji F menunjukkan bahwa
nilai signifikan sebesar 0.00 < 0.05 yang dapat
disimpulkan bahwa variabel stress kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara simultan terhadap turnover
intention.
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 12. Hasil Koefisien
Determinan (R2)
Sumber: SPSS 26.0 diolah
Hasil uji koefisien determinasi
(R2) pada model regresi ini
adalah 0.657. Maka dapat diasumsikan bahwa variabel stress kerja dan gaya kepemimpinan menggambarkan variabel turnover
intention sebesar 65.7%. Ini mengartikan
bahwa 34.3% adalah variabel lainnya yang tidak digunakan pada penelitian ini.
Kesimpulan
Pengaruh Stress Kerja
terhadap Turnover Intention menghasilkan
bahwa variabel (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel (Y). Sedangkan Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Turnover Intention menyatakan
bahwa variabel (X2) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel (Y). Dan pengaruh Stress
Kerja dan Gaya Kepemimpinan
terhadap Turnover Intention membuahkan
hasil bahwa variabel (X1) dan (X2) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel (Y).
Daftar
Pustaka
Bintoro, D., & Daryanto, D.
(2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan (Vol. 15). Yogyakarta: Gava
Media.
Djunaedi, R. N., &
Gunawan, L. (2018). Pengaruh gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja
karyawan. Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 3(3), 401–408.
Firdaus, A. (2017).
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Turnover Intention (Studi Pada Karyawan
Perusahaan Jasa Multi Finance Di Kota Jambi). Ekonomis: Journal of Economics
and Business, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.33087/ekonomis.v1i1.2
Kurniawan, B. (2012). Metodelogi
Penelitian. Tangerang: Jelajah Nusa.
Massie, R. N., Areros, W.
A., & Rumawas, W. (2018). Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan
pada kantor pengelola IT Center Manado. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
6(002), 41–48. https://doi.org/10.35797/jab.6.002.2018.19851.%25p
Miftah, T. (2012). Perilaku
Organisasi Konsep Dasar dan Implikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Muchlis, I. (2015).
Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Batik Danar Hadi
Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakrta.
Potale, R., & Uhing,
Y. (2015). Pengaruh kompensasi dan stres kerja terhadap kepuasan kerja karyawan
Pada PT. Bank Sulut Cabang Utama Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(1), 63–73. https://doi.org/10.35794/emba.3.1.2015.6567
Sa’adah, S., &
Praseti, A. P. (2018). Pengaruh stres kerja terhadap turnover intention pada
karyawan PT Internusa Jaya Sejahtera Merauke. Jurnal Riset Manajemen Dan
Bisnis, 13(1), 59–67. https://doi.org/10.21460/jrmb.2018.131.304
Saputro, G. B. (2017).
Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan melalui variabel
intervening motivasi kerja di Head Office PT Marifood. Agora, 5(2),
1–8.
Septiari, N. K., &
Ardana, I. K. (2016). Pengaruh job insecurity dan stres kerja terhadap turnover
intention karyawan pada Hotel Asana Agung Putra Bali. Udayana University.
Wahyuni, A. S., Zaika, Y.,
& Anwar, R. (2015). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi turnover
intention (keinginan berpindah) karyawan pada perusahan jasa konstruksi. Rekayasa
Sipil, 8(2), 89–95.
Wahyuni, Y., & Senen,
S. H. (2016). Pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan PT Sugih Instrumendo Abadi di Padalarang. Journal of Business
Management Education (JBME), 1(2), 59–69. https://doi.org/10.17509/jbme.v1i2.5965
Yaniawati, I. (2014). Metode
Penelitian. Bandung: PT. Refita Aditama.
Zhamronny,
A. (2018). Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap turnover intention
pada PDAM Distribusi Jawa Timur Area Malang. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim.