ANALISIS PENERAPAN SENTRALISASI FUNGSI AKUNTANSI DAN
KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN HOLDING: STUDI KASUS PT SEMEN INDONESIA (PERSERO)
TBK.
Sigit Suhartono1, Mukhamad Ikhwan Hadi
2, Moh. Agung Surianto 3
1,2,3 Magister
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Gresik, Gresik, Indonesia
Email: sigit.suhartono@sig.id, ikhwanhady40@gmail.com, cakagung@umg.ac.id
Abstrak
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
(SIG) adalah salah satu
Perusahaan BUMN yang sejak 2013 bertransformasi
menjadi Strategic
Holding. SIG memiliki
17 Anak Perusahaan (AP), yang terdiri dari 8 perusahaan Cement Making dan 9 non
Cement
Making. Dari Perusahaan Cement Making,
3 AP yang kepemilikan sahamnya
99,9% dimiliki SIG yaitu PT
Semen Padang, PT Semen Tonasa dan PT Semen Gresik. Penelitian ini dilakukan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.(SIG).
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis penerapan Kebijakan & SOP
pada PT SIG (2) Efektifitas penerapan
sentralisasi fungsi Akuntansi & Keuangan di PT SIG. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif dengan pelaksanaan studi kasus. Pengumpulan
data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, Forum Group Discuss (FGD) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kebijakan & SOP
Holding pada Anak Perusahaan (AP) telah dilaksanakan dengan baik berdasarkan review yang dilakukan secara periodic serta sebagai upaya
untuk menciptakan nilai tambah grup,
efisiensi, dan kinerja BUMN
yang lebih baik.
Kata Kunci: Fungsi Akuntansi
& Keuangan, Holding Company, Sentralisasi, Outsourcing
Abstract
PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk. (SIG) is one of the state-owned
companies that since 2013 has transformed into a Strategic Holding. SIG has 17 Subsidiaries
(AP), consisting of 8 Cement Making companies and 9 non
Cement
Making
companies. Of
the Cement Making Companies, 3 APs whose share ownership is 99.9% owned by SIG,
namely PT Semen Padang, PT Semen Tonasa and PT Semen
Gresik. This research was conducted at PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SIG). The objectives of this study are (1) analyzing
the implementation of Policies & SOPs at PT SIG, (2) Effectiveness of the
implementation of centralization of Accounting & Finance functions at PT
SIG. The basic method used is descriptive with the implementation of case
studies. Data collection was carried out by interview, observation, Forum Group
Discuss (FGD) and documentation methods. The results showed that the
implementation of Holding Policies & SOPs in Subsidiaries (AP) has been
implemented well based on periodic reviews and as an effort to create added value
for the group, efficiency, and better performance of SOEs.
Keywords: Accounting
& Finance Functions, Holding Company, Centralization, Outsourcing
Pendahuluan
PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. (SIG) adalah
salah satu Perusahaan BUMN yang sejak
2013 bertransformasi menjadi
Strategic Holding. SIG memiliki 17
Anak Perusahaan (AP), yang terdiri dari 8 perusahaan Cement Making dan 9 non Cement Making. Dari Perusahaan Cement Making, 3 AP yang kepemilikan
sahamnya 99,9% dimiliki SIG
yaitu PT Semen Padang, PT Semen Tonasa
dan PT Semen Gresik.
Sentralisasi fungsi-fungsi
akuntansi dan keuangan dalam Holding company menjadi penting dalam bisnis
saat ini. Di dalam riset (Kiukas, 2021), Reorganizing functions in financial
management : lessons learned, menyatakan manfaat dari pengelolaan
keuangan terpusat adalah efisiensi, pengembangan proses dan peningkatan
kualitas. Lebih khusus sentralisasi fungsi Akuntansi dan Keuangan dapat membantu meningkatkan transparasi, akurasi, dan efisiensi dalam pelaporan keuangan. Sesuai dengan riset dari
(Long &
Liu, 2016) yang berjudul Research of Enterprise Groups and Centralized Financial
Management.
Namun demikian sampai dengan akhir
2021 beberapa fungsi khususnya di bidang Akuntansi & Keuangan, masih desentralisasi di masing-masing AP (Surat Keputusan Direksi No.037/Kpts/Dir/2020 tentang Struktur Organisasi Direktorat Finance). Dengan berbagai dinamikanya di awal 2022, terbentuklah sentralisasi fungsi akuntansi & keuangan dengan ditandatanganinya Perjanjian Jasa
Fungsi Keuangan / Managed Service Agreement (MSA) antara SIG dengan anak perusahaannya
(Cement Making) yaitu Semen Padang
(SP), Semen Tonasa (ST) & Semen Gresik (SG), dimana poin utama
dari perjanjian itu adalah sentralisasi
fungsi-fungsi akuntansi
& keuangan di SIG sebagai
Holding Company. Hal ini berdampak
signifikan baik bagi Holding sendiri maupun para AP terutama
dari sisi Kebijakan (Policy) & Standard Operating Procedure (SOP) yang harus selaras antara AP dengan Holding.
Menurut (Huber et al., 2019) dalam bukunya ’’Fixing State-Owned
Enterprises New Policy solution to old problems’’, menyatakan
bahwa sentralisasi di fungsi akuntansi & keuangan di Holding lebih efektif dibanding desentralisasi. Beberapa manfaat implementasi inisiatif sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan antara lain : (1) Optimalisasi fungsi Treasury. Kendali penuh Cash Management serta
meningkatkan bargain power SIG ke market. (2) Optimalisasi Human
Capital. Meminimalkan penggunaan
outsourcing serta efisiensi
biaya tenaga kerja outsourcing.
Dengan penelitian
ini, studi kasus pada Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. diharapkan diketahui, sejauh mana efektifitas dan efisiensi penerapan sentralisasi fungsi Akuntansi dan Keuangan antara Holding dan Anak Perusahaannya.
Implementasi Kebijakan
Sentralisasi Pengelolaan Anggaran
Di Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI
Bandung (Vivi Elvina Panjaitan, 2020). Pemenuhan Hak atas Pendidikan dalam
Sentralisasi Kurikulum pada Pendidikan Tinggi (RB Aritonang, 2018). Analisis Penerapan Cash Management System Dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah Di Pik Pulogadung (Imelda Sari, 2020)
Metode
Metode penelitian yang dilakukan yaitu Kualitatif Deskriptif dengan Teknik penelitian berupa studi kasus menggunakan
observasi dan wawancara. Menurut (Gunawan, 2022) di bukunya ’’Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik’’. Buku ini membahas
paradigma dan prinsip-prinsip
implementasi metode penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Jw, 1998) yang berjudul “Qualitative inquiry and research design: Choosing
among five approaches’’. Penelitian ini berfokus pada penerapan sentralisasi fungsi Akuntansi dan Keuangan
pada PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Tempat dan Waktu
Tempat penelitian dilaksanakan di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, yang beralamat di South
Quarter, Tower A, Lt 19-20 JI. R.A. Kartini Kav.8 Cilandak
Barat, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Waktu Penelitian
ini dilaksanakan dalam waktu 10 bulan bersamaan dengan pelaksanaan Project
Sentralisasi Fungsi Akuntansi
Keuangan dari Mei 2021 sampai
dengan Pebruari 2022.
Informan Penelitian
Dalam penelitian ini informan penelitian adalah semua pegawai
di bidang Akuntansi dan
Keuangan PT SIG (163 orang), PT SP (26 orang), PT ST (13 orang) dan PT SG (7
orang) yaitu total sebanyak
209 orang.
Jenis data yang diambil
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil
langsung dari lapangan. Dalam penelitian ini, data yang dicatat dan dikumpulkan adalah data yang diambil dari hasil
diskusi-diskusi grup atau Forum Group Discussion (FGD), yang dilakukan
secara berkala per
masing-masing AP yang dikawal tim
dari Departemen Finance
Policy & Excellence (FPE) SIG dibantu tim konsultan dari
Ernts & Young (EY). Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung dengan pertanyaan berdasarkan kuesioner kepada pegawai band 1 - 4 di PT SIG & PT ST, PT SP & PT SG
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah
data yang dikumpulkan oleh peneliti
dari berbagai sumber yang sudah ada sebelumnya. Data sekunder bisa diperoleh
dari berbagai sumber seperti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Laporan Keuangan
Perusahaan, situs web resmi Perusahaan, Delivarables atau hasil Project Konsultan (EY).
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode-metode berikut
1.
Wawancara
Dalam bukunya "Qualitative Research: A Guide to Design and
Implementation" (Sharan, 2009). Yang membahas tentang desain penelitian kualitatif secara umum, termasuk pengumpulan data dengan wawancara ke subyek
penelitian.
Pada penelitian ini,
wawancara langsung dilakukan dengan Pegawai PT. SI, PT SP, PT ST dan PT SG.
2.
Observasi
Observasi yaitu pengumpulan
data dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan atau
obyek penelitian. Pengamatan ini digunakan untuk
melengkapi data yang diperoleh
melalui teknik wawancara serta Forum Grup Discussion (FGD), (Sugiyanto et al., 2015).
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode Analisis
Kualitatif Deskriptif dengan menganalisis tujuan penelitian yang pertama adalah apakah penerapan Sentralisasi Fungsi Akuntansi dan Keuangan di
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. sudah sesuai standar
yang berlaku, serta kedua adalah mengetahui
efektifitas pelaksanaan Sentralisasi Fungsi
Akuntansi dan Keuangan di PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. Apabila tidak sesuai dengan
standar yang berlaku serta tidak efektif
pelaksanaan Sentralisasi Fungsi
Akuntansi & Keuangan di SIG, maka
perlu adanya evaluasi kembali terkait sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan ini agar harapan Perusahaan dapat berjalan dengan baik lagi.
Hasil dan Pembahasan
Teori Organisasi
Teori ini dapat digunakan
untuk memahami struktur organisasi dan bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi. Hal ini sesuai dengan
buku (Daft & Lengel, 1986) yang berjudul
’’Organization Theory and Design’’, yang membahas berbagai teori organisasi dan desain organisasi yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat diterapkan di Holding
Company.
Menurut dari
(Jason, 2022) yang berjudul
’’Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the
Workplace” Buku ini membahas berbagai teori organisasi dan perilaku organisasi yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan komitmen karyawan.
Teori Sistem Informasi
Teori ini dapat digunakan
untuk memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi sistem informasi keuangan perusahaan. Teori ini juga dapat membantu dalam memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi penggunaan teknologi informasi dalam pengolahan data keuangan.
Menurut (Laudon & Laudon, 2020) di bukunya “Management Information Systems: Managing the Digital Firm’’.
Buku ini membahas berbagai berbagai konsep dan teori sistem informasi
yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat diterapkan di holding company dengan
bantuan sistem informasi. Disamping itu didukung oleh buku karya (Gelinas et al., 2018) yaitu
’’Accounting Information Systems’’. Buku yang membahas berbagai konsep dan teori sistem informasi terkait dengan akuntansi yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat diterapkan di holding
company dengan bantuan sistem informasi akuntansi.
Teori Keuangan
Teori ini dapat digunakan
untuk memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Teori ini juga dapat membantu dalam memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan keuangan perusahaan.
Menurut buku
karya (Titman et al., 2018) yaitu “Financial Management: Principles and Applications’’. Buku ini membahas
prinsip-prinsip keuangan
dan penerapan sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan di holding company dalam
pengambilan keputusan keuangan yang tepat. Demikian pula secara global internasional dalam buku karya (Eun et al., 2021) yang berjudul
"International Financial Management". Buku ini membahas aspek
keuangan internasional dan penerapan sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan di holding company dalam
konteks global.
Teori Keagenan
Teori ini dapat digunakan
untuk memahami hubungan antara pemegang saham dan manajemen perusahaan dalam konteks sentralisasi
fungsi akuntansi dan keuangan. Teori ini juga dapat membantu dalam memahami bagaimana sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan dapat mempengaruhi kualitas informasi keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Menurut buku
(Hardjoeno, 2021) yang berjudul
"Menata Organisasi dan Pembentukan
Holding Company: Studi dan Analisis pada Badan Usaha
Milik Negara". Buku ini
membahas tentang pembentukan holding company dan analisis
mengenai teori keagenan yang terkait dengan sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan di Holding Company.
Penyusunan model kapabilitas dan proses bisnis dimulai dengan adanya arahan, komitmen dan keputusan strategis dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini adalah
arahan Direktur Keuangan
SIG. Adapun hasil analisis sentralisasi adalah strategi,
model, tata kelola dan struktur
organisasi untuk menjalankan sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan.
Rancangan model operasional sentralisasi finance
SIG sebagai acuan implementasi sentralisasi diantaranya menghasilkan penyelarasan Kebijakan & SOP serta perubahan signifikan struktur organisasi terutama di Direktorat Keuangan yang dibawahnya
ada Departemen Finance
Policy & Excellence serta Business Controller
yang akan bertindak sebagai orang Holding (SIG) yang ditempatkan
di AP (SG, ST, SP) sebagai Kepala
Departemen Akuntansi &
Keuangan. Secara legalitas
formal juga telah diikat dengan adanya Perjanjian
Jasa Pengelolaan Fungsi Akuntansi Keuangan / Managed Service Agreement (MSA) antara SIG dengan AP (SG, SP
& ST).
Departemen Finance Policy &
Excellence sendiri salah satu
tugasnya adalah memberikan panduan dan menjaga standarisasi aktifitas usaha di Holding dan AP
serta monitoring pekerjaan
yang dilakukan oleh Business Controller di
masing-masing AP. Sedangkan tugas
secara garis besar daripada Business Controller adalah
menjalankan fungsi Akuntansi & Keuangan di masing-masing AP
Menurut (Zhou & Wong, 2021) dalam risetnya yang berjudul ”Power Allocation and Investment Efficiency of
Parent-Subsidiary Company” menyatakan bahwa disarankan agar memusatkan kekuatan finansial di tingkat perusahaan induk dapat membantu meningkatkan proses manajemen proyek, menghindari pemborosan sumber daya di tingkat anak perusahaan, dan mencapai pengelolaan sumber daya keuangan
yang terpadu. Manfaat implemetasi
inisiatif sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan adalah optimalisasi treasury dimana kendali penuh Cash Management ada di tangan Holding. Sentralilasi keuangan akan meng-konsentrasikan aktifitas cash management dan meningkatkan
kendali atas arus kas sehingga dapat meningkatkan visibility atas posisi kas SIG Grup untuk pengelolaan
keuangan yang lebih efektif. Selain itu, standarisasi Kebijakan & SOP terkait cash management yang lebih
efisien. Disamping itu optimalisasi treasury juga dapat meningkatkan Bargain Power
SIG ke market, misalnya perbankan, asuransi dll. Konsentrasi kas SIG Grup meningkatkan financial scale
dan memberikan bargain power yang lebih
kuat ke market dalam penempatan investasi sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan bunga.
Selanjutnya adalah
optimalisasi Human Capital dimana
optimalisasi tenaga kerja organik dan meminimalkan tenaga kerja yang menggunakan tenaga kerja Outsourcing. Meminimalkan penggunaan tenaga outsourcing dari yang sebelumnya ada 304 orang baik di SIG & AP (SP, SG & ST) menjadi
54 orang atau berkurang sebesar 18%. Efisiensi dari biaya tenaga
kerja adalah sebesar Rp240jt – 304jt per bulan
atau setara dengan Rp3M – 4M per tahun.
Disamping itu
ada pula manfaat dari sentralisasi ini adalah dari
aspek perpajakan, dimana terdapat pengurangan beban pajak dikarenakan kurang lebih 95% fungsi pajak masih
berada di AP, dimana sebagian besar dari mereka tidak
tertib administrasi serta kompetensi dari tim pajaknya
masih belum merata.
Kesimpulan
Hasil penelitian
menyimpulkan beberapa aspek kunci terkait
implementasi sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan. Pertama, strategi dan pengambilan keputusan sentralisasi berasal dari inisiatif sentralisasi yang dipandu oleh arahan, komitmen, dan keputusan strategis dari Direktur Keuangan SIG. Analisis sentralisasi mencakup strategi, model, tata kelola,
dan struktur organisasi
yang dirancang untuk menjalankan fungsi akuntansi dan keuangan secara terpusat. Kedua, model operasional sentralisasi melibatkan penyelarasan kebijakan, SOP, dan perubahan struktural, didukung oleh perjanjian formal antara SIG dan AP dalam Managed
Service Agreement (MSA). Struktur organisasi
baru melibatkan Departemen Finance Policy & Excellence serta Business Controller di setiap
AP. Manfaat implementasi sentralisasi
mencakup optimalisasi
treasury, peningkatan kontrol
atas arus kas, standarisasi kebijakan, dan peningkatan Bargain Power SIG ke
pasar, yang dapat berkontribusi
pada peningkatan pendapatan
bunga. Selain itu, manfaat dari optimalisasi
Human Capital mencakup pengurangan
tenaga kerja outsourcing, dengan potensi efisiensi biaya yang signifikan. Secara keseluruhan, implementasi sentralisasi fungsi akuntansi dan keuangan diharapkan memberikan manfaat strategis dan operasional yang signifikan, berkontribusi pada peningkatan kinerja keuangan dan operasional organisasi secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Daft, R. L., &
Lengel, R. H. (1986). Organizational information requirements, media richness
and structural design. Management Science, 32(5), 554–571.
Eun, C. S., Resnick, B. G., &
Chuluun, T. (2021). International financial management. McGraw-Hill.
Gelinas, U. J., Dull, R. B., &
Wheeler, P. (2018). Accounting information systems. Cengage AU.
Gunawan, I. (2022). Metode
Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Bumi Aksara.
Hardjoeno, R. (2021). Menata
Organisasi dan Pembentukan Holding Company.
Huber, J., Jara, M., Kim, H.,
Ter-Minassian, T., & Wagner, R. (2019). Fixing State-Owned Enterprises:
New policy solutions to old problems. Inter-American Development Bank.
Jason, A. C. (2022). Organizational
behavior: Improving performance and commitment in the workplace. McGraw-Hill
Education.
Jw, C. (1998). Qualitative inquiry
and research design. Choosing Among Five Traditions.
Kiukas, N. (2021). Reorganizing
functions in financial management: lessons learned.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P.
(2020). Management information systems: managing the digital firm. Pearson
Publishing.
Long, H., & Liu, O. (2016).
Research of enterprise groups and centralized financial management. 2016
International Conference on Economy, Management and Education Technology,
986–989.
Sharan, B. (2009). Qualitative
research: A guide to design and implementation. Wiley.
Sugiyanto, S., Kartowagiran, B.,
& Jailani, J. (2015). Pengembangan Model Evaluasi Proses Pembelajaran
Matematika Di SMP Berdasarkan Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi
Pendidikan, 19(1), 82–95.
Titman, S., Keown, A. J., &
Martin, J. D. (2018). Financial management: Principles and applications.
Pearson.
Zhou, J., & Wong, Z. (2021).
Power Allocation and Investment Efficiency of Parent-Subsidiary
Company—Empirical Analysis Based on the Perspective of Subdivision of Power. Modern
Economy, 12(9), 1321–1338.