PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI PT EVI ASIA TENGGARA
Johan Trihantoro, Dono Murdiyanto
STIE Unisadhuguna Business
School, Jakarta, Indonesia
Email: johan@g-mail.com, dono.murdiyanto@gmail.com
Abstrak
Sumber daya manusia (SDM)
di perusahaan perlu dikelola secara profesional guna mewujudkan keseimbangan
antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan pada Evi Asia Tenggara, PT. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan penentuan sampel dengan sampel
jenuh, sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Metode analisis data dalam
penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
adalah motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja karyawan. Variabel
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Motivasi dan
lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap lingkungan kerja dengan
nilai sig dengan tingkat signifikan di dapat 0,000.
Kata
kunci: Motivasi; Lingkungan Kerja; Pertunjukan; Sumber Daya Manusia.
Abstract
Human
resources (HR) in the company needs to be managed professionally in order to
realize the balance between the needs of employees with the demands and
capabilities of the company's organization. This research was conducted to know
the influence of motivation and work environment on employee performance at Evi
Asia Tenggara, PT. This study uses quantitative research methods with the
determination of samples with saturated samples, the sample used as many as 50
respondents. Methods of data analysis in this study using multiple linear
regression method. The result of this research is motivation has significant effect
to employee Performance. Work environment variables significantly influence the
performance. Motivation and work environment simultaneously affect the work
environment with the value of sig with a significant level in the can of 0.000..
Keywords: Motivation;
Work Environment; Performance; Human Resources.
Pendahuluan
Sumber daya manusia (SDM) di perusahaan perlu dikelola secara
profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan
dan kemampuan organisasi perusahaan (Sofiana,
2018). Keseimbangan tersebut merupakan
kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar (prabu
Mangkunegaran, 2008). SDM selalu berperan aktif dan
dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana,
pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi (Samsuni,
2017). Tujuan tidak akan
terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat– alat yang dimiliki
perusahaan begitu canggihnya. Alat– alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak
ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan (Syafrina,
2017).
Menurut (Mathis
& Jackson, 2006) motivasi merupakan keinginan dalam
diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang bertindak
biasanya karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Menurut (Sunyoto,
2012), motivasi merupakan sebuah dorongan
yang tumbuh dalam diri seseorang. Baik yang berasal dari dalam maupun dari luar
dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan yang
dimilikinya guna mencapai tujuan organisasi (Oktiani,
2017).
Motivasi Kerja Menurut Mc Clelland yang di kutip oleh (prabu
Mangkunegaran, 2008), indikator-indikator motivasi kerja
adalah sebagai berikut:
Motif adalah suatu prangsang keinginan dan daya penggerak
kemauan bekerja. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Suatu dorongan di dalam diri setiap orang, tingkatan alasan atau motif- motif
yang menggerakkan tersebut menggambarkan tingkat untuk menempuh sesuatu.
Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi
tertentu (Andayani,
2013). Seorang karyawan dimotivasi untuk
menjalankan tingkat upaya tinggi bila karyawan meyakini upaya tersebut akan menghantar ke suatu penilaian kinerja yang baik; suatu
penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional (memberikan
harapan kepada karyawan) seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan
ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan.
Insentif yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh
terhadap motivasi dan produktivitas kerja. Hal ini sesuai dengan Edwin Locke (Mangkunegara,
2005) yang menyimpulkan bahwa insentif
berupa uang jika pemberiannya dikaitkan dengan tujuan pelaksanaan tugas sangat
berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Pimpinan perlu
membuat perencanaan pemberian insentif dalam bentuk uang yang memadai agar
karyawan terpecut motivasi kerjanya dan mampu mencapai produktivitas kerja
maksimal.
Menurut Darvis dalam (Ekaningsih,
2012) lingkungan kerja dalam suatu
organisasi mempunyai arti penting bagi individu yang bekerja di dalamnya,
karena lingkungan ini akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
manusia yang ada di dalamnya. Hal ini ada tiga alasan, ada bukti yang
menunjukan bahwa tugas dapat diselesaikan dengan lebih baik pada lingkungan
kerja organisasi yang baik, ada bukti bahwa manager dapat mempengaruhi
lingkungan kerja dalam organisasi atau unit kerja yang dipimpin, kecocokan
antara individu dengan organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mencapai prestasi dan kepuasan individu itu sendiri dalam organisasi (Permanasari,
2013).
Menurut (Sunyoto,
2012) indikator lingkungan kerja adalah
1. Hubungan karyawan
Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam suatu organisasi adalah adanya
hubungan yang harmonis diantara rekan kerja. Hubungan rekan kerja yang harmonis
dan kekeluargaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan.
2. Suasana kerja
Setiap karyawan selalu menginginkan
suasana kerja yang menyenangkan, suasana kerja yang nyaman meliputi cahaya atau
penerangan yang jelas, serta keamanan di dalam bekerja. Karena berawal dari
kenyamanan karyawan tersebut maka dapat meningkatkan semangat kerja.
3. Tersedianya fasilitas kerja
Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan
yang digunakan untuk mendukung kelancaran kerja sudah lengkap atau mutahir.
Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah
satu penunjang proses kelancaran dalam bekerja
4. Keamanan
Lingkungan kerja dengan rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan kenyamanan, dimana hal ini
akan dapat memberikan dorongan semangat untuk bekerja.
Menurut (Rakhmatullah,
Hadiati, & Setia, 2018) kinerja karyawan merupakan sebuah
proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tingkat profesionalisme masing –
masing karyawan. Proses itu terlihat melalui pelayanan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Dalam proses ini diperlukan prosedur kerja dan penetapan hasil yang akan dicapai. Kinerja organisasi yang optimal tidak terlepas
dari kinerja anggota sebagai salah satu faktor yang menentukan kinerja
organisasi, kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas, baik secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan, pengalaman,
kesungguhan serta waktu.
Menurut (Mathis
& Jackson, 2006) indikator kinerja adalah :
1. Kuantitas, diukur dari persepsi
karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta hasilnya.
2. Kualitas, dapat diukur dari persepsi
karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas
terhadap ketrampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang dilakukan
mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan
tersebut.
3. Ketepatan waktu, diukur dari persepsi
karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari awal waktu sampai
menjadi output. Dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.
4. Efektifitas, pemanfaatan secara
maksimal sumber daya dan waktu yang ada pada organisasi untuk meningkatkan
keuntungan dan mengurangi kerugian.
5. Kehadiran, tingkat kehadiran karyawan
dalam perusahaan dapat menetukan kinerja karyawan.
Dari uraian yang disampaikan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Evi Asia Tenggara”.
Metode
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi
dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Evi Asia Tenggara.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan penentuan
sample dengan sample jenuh. Sample yang digunakan sebanyak 50 responden. Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda (Sugiyono.,
2017).
Adapun penelitian ini menggunakan rumus Slovin karena dalam
penarikan sampel, jumlahnya harus representative agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel,
namun dapat dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.
n = N/(1+N e2)
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas
Data yang diuji
adalah total responden berjumlah 50 orang (N=50) dan item kuesioner sebanyak 20
butir. Uji validitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21. Nilai
r tabel yang digunakan untuk N=50 pada signifikansi 5% pada tabel Distribusi
Nilai r tabel adalah sebesar 0,279
Dari tabel
yang disajikan di atas, dapat dilihat bahwa untuk masing- masing pertanyaan pada variabel Motivasi
(X1)
dikatakan valid, karena r hitung
yang dihasilkan lebih besar daripada r table
Dari
tabel yang disajikan di atas, dapat dilihat bahwa untuk masing- masing
pertanyaan pada variabel Lingkungan Kerja (X2) dikatakan valid, karena r hitung
yang dihasilkan lebih besar daripada r tabel.
Dari tabel yang disajikan
di atas, dapat dilihat
bahwa untuk masing- masing pertanyaan pada variabel Kinerja Karyawan (Y)
dikatakan valid, karena r hitung yang dihasilkan lebih besar daripada r tabel
Uji Reliabilitas
Uji
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
metode koefisien Alpha Cronbach’s. Pengukuran yang mempunyai
reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang
terpercaya (reliable).
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai uji reliabilitas variabel Motivasi sebesar 0,857. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini terdapat pada skala interval 0,800-1,000 dimana hasil yang didapat masuk pada kriteria sangat reliabel.
Berdasarkan
tabel diatas menunjukkan bahwa nilai uji reliabilitas variabel Lingkungan Kerja
sebesar 0,891. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini
terdapat pada skala interval 0,800-1,000 dimana hasil yang didapat masuk pada
kriteria sangat reliabel.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai uji
reliabilitas variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,763. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini terdapat pada skala interval 0,600 -
0,799 dimana hasil yang didapat masuk pada kriteria reliabel.
Uji Normalitas
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa uji
Kolmogorov-smirnov test hasil transformasi data memiliki nilai signifikansi 0.599
yang berarti p > 0.05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji
Multikolinieritas
Dari
tabel di atas dapat diketahui nilai tolerance dan lawannya variance inflation
factor (VIF). “Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10.” (Ghozali,
2016). Pada tabel diatas nilai Tolerance
≥ 0,10 atau nilai VIF ≤ 10. Artinya, data
tersebut menunjukan tidak adanya masalah multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dengan
pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.
Uji
Linier Berganda
Persamaan
regresinya sebagai berikut:
Y=
a+b1X1+ b2X2
Y=
11,372 + 0,213 X1 + 0,262 X2
Y= 11,372 + 0,213
Motivasi + 0,262
Lingkungan
Kerja Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan bahwa,
a. Nilai
konstanta (a) sebesar 11,372 artinya apabila variabel motivasi (X1) dan
lingkungan kerja (X2) nilainya 0, maka nilai variabel kinerja karyawan (Y)
sebesar 11,372.
b. Koefision regresi
(b1) variabel motivasi sebesar 0,213 artinya apabila variabel motivasi (X1)
mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel kinerja akan mengalami
peningkatan sebesar 0,213 satuan, dengan asumsi variabel independen lainya
bernilai tetap .
c. Koefision
regresi (b2) variabel lingkungan kerja sebesar 0,262 artinya apabila variabel
lingkungan (X2) mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel kinerja akan
mengalami peningkatan sebesar 0,262 satuan dengan asumsi variabel independen
lainya bernilai tetap.
Uji
t
Uji signifikansi populasi secara parsial menunjukkan
seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual menerangkan
variasi variabel dependen. Berikut ini adalah kriteria uji parsial:
a.
Jika nilai signifikansi p ≤ 0.05 maka Ha
diterima dan H0 ditolak. Yang artinya variabel bebas (X1, X2) tersebut secara
parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
b.
Jika nilai signifikansi p ≥ 0.05 maka H0
diterima dan Ha ditolak. Yang artinya variabel bebas (X1, X2,) tersebut secara
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).
Dari
tabel di atas, didapatkan bahwa:
a.
Variabel Motivasi nilai sig 0,034, p <
0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan
b.
Variabel Lingkungan Kerja nilai sig 0,002, p
<0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
kerja secara persialberpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Uji
F
Berdasarkan tabel output Anova diatas diketahui
bahwa nilai sig. dalam uji F sebesar 0.000. Karena nilai sig. 0.000 < 0.05,
maka H0 ditolak dan Ha diterima, sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam
uji F dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh secara bersama-sama (simultan)
variabel motivasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap variabel Kinerja (Y).
Maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa variabel bebas yang terdiri
dari Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) berpengaruh secara bersama – sama (simultan) terhadap Kinerja (Y) dapat diterima.
Nilai R square 0,463 atau sama dengan 46,3%. Angka tersebut mengandung arti bahwa, Motivasi dan
Lingkungan kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sebesar 46,3 % dan sisanya 53,7% dipengaruhi faktor lain.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis maka
penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel Motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap variabel kinerja karyawan. Motivasi kerja seorang karyawan
sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Motivasi seperti
keinginan untuk promosi jabatan, kesesuaian dengan tingkat pendidikan dan
kompensasi perusahaan.
2. Variabel Lingkungan kerja beperngaruh
positif terhadap terhadap kinerja karyawan pada PT. Evi Asia Tenggara.
Lingkungan kerja yang nyaman meliputi, hubungan yang harmonis antar karyawan,
kebersihan tempat kerja, keamanan tempat kerja, sirkulasi udara dan penerangan
yang cukup.
3. Motivasi dan lingkungan kerja secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada karyawan PT. Evi Asia
Tenggara. Kinerja yang meningkat dapat dilihat dari pencapaian target kerja,
tingkat disiplin karyawan yang meningkat serta hasil kerja yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Lis. (2013).
Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Biro
Pemeliharaan Bangunan Dan Instalasi Sekretariat Jenderal Dpr-ri. MIX: Jurnal
Ilmiah Manajemen, 3(3), 154080.
Ekaningsih, Ana Sri. (2012). Pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja dengan persepsi lingkungan kerja sebagai
variabel pemoderasi (studi pada satuan polisi pamong praja Kota Surakarta). Jurnal
Ilmu Sosial Sosioscientia, 4(1), 19–30.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cet . VIII. In Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Cet . VIII. Semarang: Badan Penerbitan
Universitas Dipanegoro.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu.
(2005). Evaluasi kinerja SDM. Tiga Serangkai.
Mathis, Robert L., & Jackson,
John H. (2006). Human resource management: Manajemen sumber daya manusia. Terjemahan
Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Oktiani, Ifni. (2017). Kreativitas
guru dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Jurnal Kependidikan,
5(2), 216–232.
Permanasari, Ragil. (2013). Pengaruh
Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja PT. Augrah Raharjo Semarang. Management
Analysis Journal, 2(2).
prabu Mangkunegaran, A. A. Anwar.
(2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kelima, Penerbit PT. Remaja
Rosda Karya Bandung.
Rakhmatullah, Arif Eko, Hadiati, Sri,
& Setia, Kohar Adi. (2018). Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja Dan Etos
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dimediasi Profesionalisme Pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Probolinggo. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 19(1).
Samsuni, Samsuni. (2017). Manajemen
sumber daya manusia. Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman Dan Kemasyarakatan,
17(1), 113–124.
Sofiana, Anisa Filia. (2018). Analisis
Pengaruh Pelatihan, Motivasi, Gaya Kepemimpinan Dan Etos Kerja Islam Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Kantor Cabang Semarang.
IAIN SALATIGA.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Sunyoto, Danang. (2012). Manajemen
sumber daya manusia. Yogyakarta: Caps.
Syafrina, Nova. (2017). Pengaruh
disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada pt. suka fajar pekanbaru. Eko
Dan Bisnis: Riau Economic and Business Review, 8(4), 1–12.