PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK CHATIME MALL KELAPA GADING
DI ERA PANDEMI COVID 19
Dono Murdiyanto1, Saida
Aritonang2
Program D3 Pemasaran, STIE Unisadhuguna Jakarta Selatan Indonesia
dono.murdiyanto@unisadhuguna.org,
saidaarios502@gmail.com
Abstrak
Keputusan pembelian merupakan hal yang mendasar
untuk menentukan tindakan dalam pembelian suatu produk, karena berkaitan dengan
perilaku konsumen pada tahap sebelum pembelian suatu produk. Hal ini penting
karena berkaitan dengan keputusan konsumen dalam menentukan produk mana yang
akan dipilih untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Adanya
keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Pemasaran
& harga. dan mengetahui pengaruh harga dan strategi pemasaran jasa promosi
secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Chatime. Jenis penelitian
yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Maka
dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Keputusan pembelian akan
meningkat jika ada harga dan promosi, dan disimpulkan bahwa harga dan promosi
dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dan pembahasan yang telah penulis uraikan, dapat disimpulkan bahwa
Variabel Harga dan Promosi berpengaruh terhadap Variabel Keputusan Pembelian.
Kata kunci: Harga, Promosi, dan Keputusan Pembelian Produk Chatime MKG
Abstract
Purchasing decisions are fundamental to determining
actions in purchasing a product, because it relates to consumer behavior at the
stage before the purchase of a product. This is important because it relates to
consumer decisions in determining which product to choose to make a purchase of
the product. The existence of purchasing decisions is influenced by several factors
including Marketing & price. and knowing the effect of price and promotion
services marketing strategy simultaneously on the purchasing decisions of
Chatime products. The type of research used is explanatory research with a
quantitative approach. Then the results of this research can be concluded
that.This means that purchasing decisions will increase if there are prices and
promotions, and it is concluded that prices and promotions can influence
purchasing decisions. Based on the results of the research conducted and the discussion
that the author has described, it can be concluded that the Price and Promotion
Variables affect the Purchase Decision Variable.
Keywords: Price,
Promotion, and Purchase Decision of Chatime MKG Product
Pendahuluan
Keputusan
pembelian merupakan hal yang mendasar untuk menentukan tindakan dalam pembelian
suatu produk, karena berkaitan dengan perilaku konsumen pada tahap sebelum
terjadinya pembelian suatu produk (Subianto, 2007). Hal tersebut penting karena berkaitan dengan keputusan konsumen dalam
menentukan produk mana yang akan dipilih hingga melakukan pembelian atas produk
tersebut (Ghanimata & Kamal, 2012)
Berdasarkan
Tabel 1 dapat dilihat bahwa Chatime berada pada peringkat pertama dalam empat
tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa Chatime merupakan minuman bubble
tea paling digemari oleh konsumen, dibandingkan dengan minuman bubble
tea yang lain seperti Hop Hop dan Lup Lup. Hal ini sejalan dengan definisi (SIHITE, 2017) yang menyatakan bahwa
keputusan pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan pembelian yang
meliputi penentuan apa yang akan dibeli dan keputusan itu diperoleh dari
aktivitas-aktivitas sebelumnya. (Kotler & Keller, 2009) juga menyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan beberapa tahapan
yang dilakukan konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk.
Terdapat beberapa peneliti yang mengangkat keputusan pembelian sebagai variabel
untuk penelitian. Beberapa penelitian yang meneliti variabel keputusan
pembelian yaitu Tawas dan Pandensolang (2015), (Bilondatu, 2013),
(Marlius, 2017) Halawa dan Dewi (2019), Santoso (2010), dan Oladepo dan Abimbola (2015).
Adanya keputusan pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu
Pemasaran & harga.
Tabel
1. Top Brand Index Minuman Bubble Tea
Merek |
TBI |
TOP |
2016 |
|
|
Chatime |
0,372 |
TOP |
Hop Hop |
0,231 |
TOP |
Lup Lup |
0,062 |
|
Calais |
0,035 |
|
2017 |
|
|
Chatime |
0,466 |
TOP |
Hop Hop |
0,225 |
TOP |
Lup Lup |
0,058 |
|
Calais |
0,032 |
|
2018 |
|
|
Chatime |
0,448 |
TOP |
Hop Hop |
0,3074 |
TOP |
Lup Lup |
0,0631 |
|
Calais |
0,0201 |
|
2019 |
|
|
Chatime |
0,56 |
TOP |
Hop Hop |
0,125 |
TOP |
Lup Lup |
0,119 |
TOP |
Sumber: topbrand-award.com
2016, 2017, 2018, 2019
Adapun tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui
pengaruh strategi pemasaran jasa harga secara parsial terhadap keputusan
pembelian produk Chatime Mall Kelapa
Gading di era pandemi covid 19.
b. Mengetahui
pengaruh strategi pemasaran promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian
produk Chatime Mall Kelapa Gading di
era pandemi covid 19.
c. Mengetahui
pengaruh strategi pemasaran jasa harga dan promosi secara simultan terhadap
keputusan pembelian produk Chatime Mall Kelapa
Gading di era pandemi covid 19.
Metode
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan metode Explanatori Research (Zaluchu, 2020). Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey, penelitian survey Metode penelitian survey
merupakan upaya riset dimana peneliti mengumpulkan informasi atau data yang
dikumpulkan melalui kuesioner (Sugiyono, 2016) Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian
adalah Gerai Chatime Mall Kelapa gading. Adapun objeknya adalah harga, promosi,
dan keputusan pembelian.
Populasi
dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah membeli produk Chatime Mall
Kelapa Gading. Karakteristik yang ditetapkan untuk populasi penelitian ini
adalah sebagai berikut: responden pernah membeli produk Chatime khususnya di Mall
Kelapa Gading minimal 1 kali, mengetahui beberapa varian rasa dari produk
Chatime Mall Kelapa Gading, Responden minimal berusia 17 tahun.
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability Sampling, dengan teknik
sampel menggunakan Purposive Sampling.
Nonprobability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono.,
2017). Purposive
Sampling digunakan atas dasar pertimbangan dari karakteristik pada suatu penelitian (Lenaini, 2021).
Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei. Surakhmad dalam (Pratiwi,
Asrori, & Yuline, n.d.) berpendapat bahwa survei merupakan cara pengumpulan data
dari sejumlah unit atau individu dalam waktu (atau jangka waktu) yang bersamaan
dan jumlahnya biasanya cukup besar. Survei bertujuan untuk mengetahui status
gejala dan menentukan kesamaan status dengan membandingkannya dengan standar
yang sudah ditentukan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengirim
kuesioner online berupa google form yang disebarkan melalui konsumen produk
Cahatime Mall Kelapa Gading yang pernah membeli produk Chatime khususnya di
Mall Kelapa Gading minimal 1 kali, mengetahui beberapa varian rasa dari produk
Chatime Mall Kelapa Gading, dan minimal berusia 17 tahun. Proses pengumpulan data tersebut
yaitu:
a.
Membuka media sosial Instagram, WA, dan Line.
b.
Memilih kontak orang atau grup.
c.
Mengirim pesan melalui Obrolan WA dan atau Line berupa kuesioner
dalam bentuk google form.
Hasil dan Pembahasan
Keputusan Pembelian
Menurut (Kotler &
Keller, 2009) adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar membeli produk.
Menurut Peter dan Olson dalam (Yuliawan, 2011) pengambilan keputusan adalah
suatu proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keputusan
pembelian adalah suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap
berbagai alternatif pilihan suatu barang atau produk, dan memilih salah satu
atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbagan-pertimbangan
tertentu dalam penilaian sebelumnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Menurut Amirullah 2002 komponen utama yang mempengaruhi keputusan
membeli konsumen dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1) Komponen Input, komponen ini dapat juga disebut
sebagai pengaruh eksternal yang dapat diklasifikasikan dalam dua sumber, yaitu
usaha-usaha pemasran (produk, harga, promosi dan distribusi), dan lingkungan
sosial budaya (keluarga, sumber informal, kelas sosial, budaya, dan
sub-budaya).
2) Komponen proses, komponen ini sudah mengarah pada
pengambilan keputusan konsumen, selain dipengaruhi oleh pengaruh eksternal,
komponen ini melibatkan faktor-faktor seperti motivasi, presepsi, belajar,
kepribadian, dan sikap. Dalam proses pengambilan keputusan, faktor-faktor itu
mengarah pada upaya penemuan masalah, pencarian informasi, evaluasi, dan
pemilihan.
3) Komponen output, bagian output dari pengambilan
keputusan konsumen mengarah pada dua bentuk kegiatan dan sikap, yaitu perilaku
membeli dan evaluasi pasca pembelian. Hasil akhir dari kegiatan itu adalah
mengingatkan kepuasan lewat barang yang dibeli konsumen.
Struktur Keputusan Pembelian.
Suatu keputusan untuk membeli yang diambil oleh
pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Menurut Swastha
dan Irawan (2005) setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak
tujuh komponen, meliputi:
a) Keputusan tentang jenis produk, konsumen dapat
mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau menggunakan uangnya untuk
tujuan lain.
b) Keputusan tentang bentuk produk, konsumen dapat
mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk dengan mempertimbangkan bentuk
produk.
c) Keputusan tentang merek, konsumen dapat
mempengaruhi keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.
d) Keputusan tentang penjualan, konsumen harus
mengambil keputusan dimana produk tersebut akan dibeli, apakah sesuai dengan
kebutuhan.
e) Keputusan tentang jumlah produk, konsumen dapat
mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada
suatu saat.
f) Keputusan tentang waktu pembelian, perusahaan
harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
menentukan waktu pembelian.
g) Keputusan tentang cara pembayaran, konsumen harus
mengambil keputusan tentang metode atau cara membayar produk yang akan dibeli,
apakah secara tunai atau dengan cicilan.
Pengertian strategi pemasaran
Keberadaan strategi pemasaran sangat penting
dalam memasarkan produk sebaik apapun segmentasi pasar sasaran, dan posisi
pasar yang dilakukan tidak akan berjalan jika tidak diikuti dengan strategi
yang tepat. Strategi adalah langkahlangkah yang harus dijalankan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan. Strategi adalah pola fundamental dari tujuan
sekarang dan yang terencana, penyebaran sumber daya, dan interaksi antara
organisasi dengan pasar pesaing, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang
disusun untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat
keputusankeputusan yang bersifat strategis.Pemasaran merupakan fungsi yang
memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena
itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
Menurut Philip Kotler pemasaran merupakan proses
sosial di mana individu mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran yang bebas atas produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain. Dalam bahasa yang ringkas, kita bisa mengatakan
bahwa pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan orang dengan
mendapatkan keuntungan. Pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan
konsep, memberi harga, melakukan promosi dan menyalurkan ide, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang bisa memenuhi tujuan individu maupun
organisasi dengan memerhatikan konsep pemasaran yang mensyaratkan orientasi
konsumen, orientasi tujuan dan orientasi sistem. Dalam hal ini, strategi
pemasaran mengacu pada faktor operasional atau pelaksanaan kegiatan pemasaran
seperti penentuan harga, pemberian merek, pembungkusan, penentuan saluran
distribusi, pemasangan iklan dan sebagainya.
Analisis Linier Berganda
Tabel 2. Hasil Analisis
Regresi Linier Berganda
Variabel |
Unstandardized Coefficients |
|
Standardized Coefficients |
|
B |
Std. Error |
Beta |
(Constant) |
20,891 |
2,953 |
|
Harga |
0,124 |
0,106 |
0,108 |
Promosi |
0,110 |
0,089 |
0,115 |
Sumber: Data diolah 2022
Berdasarkan Tabel 2 di atas
diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2
+ e
Y = 20,891 + 0,124 X1 +
0,110 X2
a. Nilai konstanta sebesar 20,891 berarti jika Harga dan Promosi bernilai 0,
maka Keputusan Pembelian akan naik sebesar 20,891 satuan. Hal tersebut berarti
Keputusan Pembelian akan meningkat jika terdapat Harga dan Promosi.
b. Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,124 satuan untuk setiap
tambahan satu satuan X1 (Harga) artinya apabila Harga mengalami pengingkatan 1
satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,124 satuan dengan
asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
c. Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar 0,110
satuan untuk setiap tambahan satu satuan X2 (Promosi) artinya apabila Promosi
mengalami pengingkatan 1 satuan, maka Keputusan Pembelian akan meningkat
sebesar 0,110 satuan dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk.
Hasil beberapa uji di atas menunjukkan bahwa
harga mempengaruhi keputusan seorang konsumen untuk membeli produk chatime mall
kelapa gading. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Gunawan &
Ghufrony, 2020) yang berjudul Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Persepsi Harga, dan Lokasi terhadap Kepuasan
Konsumen Pemancingan Ngrembel Asri Gunung Pati Semarang. Dalam penelitian
Rahman 2013 ditemukan bahwa salah satu variabelnya yaitu persepsi harga mampu
memengaruhi kepuasan konsumen secara parsial ataupun simultan dengan variabel
lainnya. Hal ini mendukung penelitian penulis dimana harga memengaruhi
keputusan pembelian. Selain
Rahman penelitian ini juga didukung oleh penelitian (Sulistiyana, Hamid,
& Azizah, 2015) yang berjudul Pengaruh
Fasilitas Wisata dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen di Museum Satwa. Hasil
penelitian (Sulistiyana et
al., 2015) menunjukkan bahwa fasilitas
wisata berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, harga berpengaruh
signifikan terhadap kepuasan wisatawan secara parsial ataupun simultan. Hal ini
mendukung penelitian penulis dimana harga memengaruhi keputusan pembelian.
Menurut (Kotler &
Armstrong, 2010) harga adalah sejumlah uang
yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang
ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk
atau jasa tersebut. Irawan 2003:22 berpendapat bahwa salah satu faktor yang
memengaruhi kepuasan & keputusan adalah harga. Produk atau jasa yang
mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang terjangkau akan
memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumen.
Aspek-aspek harga dalam penelitian ini
diantaranya Keterjangkauan Harga, yaitu harga pembelian produk Chatime Mall
Kelapa Gading terjangkau, Potongan/diskon Harga, yaitu pemberian
potongan/diskon harga pembelian produk Chatime Mall Kelapa Gading cukup besar,
Nilai adalah kualitas yang didapatkan dari harga yang telah dibayarkan, yaitu
harga produk Chatime Mall Kelapa Gading sesuai dengan rasa dan kenikmatan yang
didapatkan oleh konsumen, Kesesuaian Harga dengan produk yang di berikan. Harga
produk Chatime sesuai dengan variant dan kualitas yang ditawarkan, Kesesuaian
Harga dengan tampilan atau packaging prduk.
Melihat dari semua aspek tersebut dan hasil
yang didapatkan dari responden dalam penelitian ini ditemukan bahwa faktor
harga sangat berpengaruh terhadap keputusan seorang konsumen untuk membeli
produk chatime mall kelapa gading, dibuktikan dengan tabel distribusi frekuensi
bernilai 4,25, menunjukkan bahwa konsumen merasa harga yang diberikan atau
ditawarkan sudah sangat baik.
Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk.
Hasil ini menunjukkan bahwa bauran promosi
mempengaruhi keputusan pembelian dalam pebelitian ini yaitu pembelian produk
chatime Mall Kelapa Gading. Menurut (Kotler &
Armstrong, 2010), bauran promosi adalah
esensi promosi dari promosi dan bagaimana promosi dilakukan secara efektif.
Alat bauran promosi terdiri dari Advertising,
dimana Menurut (Tjiptono,
2008) Advertising adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang disadari
pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk yang disusun
sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian berkunjung, Pada indikator Advertising hasil dari mean indikator
menunjukan bahwa berada di kategori sangat tinggi yaitu sebesar 4.45. item
dalam indikator Advertising sendiri
menunjukan bahwa Advertising dapat
dilihat di berbagai media promosi, memberikan informasi yang lengkap serta
mudah dipahami oleh konsumen.
Selanjutnya yaitu Sales Promotion (promosi penjualan) adalah bentuk persuasi langsung
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera dan meningkatkan promosi yang diinginkan oleh
konsumen. Pada indikator Sales Promotion berada
pada ketegori sangat tinggi yaitu sebesar 4.21. item yang terdapat pada
indikator Sales Promotion
memperlihatkan bahwa potongan tunai atau discount
yang diberikan oleh pihak chatime Mall Kelapa Gading kepada konsumen dapat
mempengaruhi keputusan pembelian.
Kemudian menurut (Tjiptono,
2008) disebutkan bahwa Personal Selling adalah komunikasi langsung
antara penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap
produk, kemudian mereka akan mencoba dan membelinya. pada indikator Personal Selling distribusi jawaban
responden jika dilihat dari mean indikator menunjukkan berada di kategori
sangat tinggi yaitu 4.23. Itu artinya responden menyatakan bahwa karyawan
chatime mall kelapa gading dapat menawarkan dan memahami kebutuhan konsumen.
Menurut (Kotler &
Amstrong, 2012) Public Relation (hubungan masyarakat) membangun hubungan baik
dengan berbagai masyarakat perusahaan dengan memperoleh publisistas yang
diinginkan. Pada indikator Public
Relation penelitian ini berada
pada ketegori tinggi yaitu sebesar 4.04. item yang terdapat pada indikator Public Relation memperlihatkan bahwa
Chatime Mall Kelapa Gading dapat memberikan informasi melalui publikasi yang
cukup kreatif dengan baik.
Selanutnya terdapat indikator terakhir di
dalam variabel bauran promosi yaitu Direct
marketing, yang merupakan suatu bentuk pemasaran dimana produk suatu jasa
berpindah dari produsen ke konsumen tanpa saluran perantara distribusi. Dalam
pengertian ini, perusahaan yang menggunakan sales untuk melakukan pemasaran
secara langsung. Alat yang digunakan seperti telepon dan media lainnya datang
untuk mempromosikan penawaran langsung kepada pelanggan Power & Barrows
2006. Pada indikator direct marketing berada
pada ketegori tinggi yaitu sebesar 4.11%. Berdasarkan hal tersebut responden
menyatakan bahwa karyawan chatime Mall Kelapa Gading dapat secara jelas dan
lengkap dalam penyampaian informasi seputar produk kepada konsumen.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan teori keputusan pembelian oleh Peter dan Olson dalam
Amirullah 2006 yang selanjutnya diterapkan sebagai indikator penelitian.
Indikator penelitian keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah keputusan
pada saat konsumen membeli produk chatime mall kelapa gading yang mempunyai
item terdiri dari: Keputusan membeli karena mengetahui keragaman produk Chatime
Mall Kelapa Gading melalui website,
social media dan atau brosur, Keputusan membeli produk Chatime kerena
tertarik dengan harga yang ditawarkan, Keputusan membeli karena merek dan
keunggulannya, yang diketahui melalui publikasi yang dilakukan secara kreatif,
Keputusan membeli karena Harga yang ditawarkan sesuai dengan variant rasa dan
kualitas produk Chatime, Keputusan membeli karena Harga produk Chatime sesuai
dengan kemasan produk Chatime yang menarik.
Seluruh item yang digunakan
dalam variabel keputusan pembelian saling keterkaitan dengan 2 variabel lainnya
yaitu harga dan promosi. Berdasarkan Tabel distribusi frekuensi Nilai mean yang
diperoleh berada pada kategori sangat tinggi yaitu 4.23. Dari hasil distribusi
mean indikator maka dapat dinilai mean yang paling besar yaitu indikator dari item Keputusan membeli karena mengetahui
keragaman produk Chatime Mall Kelapa Gading melalui website, social media dan atau brosur 4,40, diikuti oleh item Keputusan membeli produk Chatime
kerena tertarik dengan harga yang ditawarkan 4,34, lalu item Keputusan membeli karena merek dan keunggulannya, yang
diketahui melalui publikasi yang dilakukan secara kreatif 4,22, selanjutnya
diikuti oleh item Keputusan membeli
karena Harga produk Chatime sesuai dengan kemasan produk Chatime yang menarik 4,16, dan pada urutan terakhir yaitu item Keputusan membeli karena Harga yang
ditawarkan sesuai dengan variant rasa dan kualitas produk Chatime 4,07. Maka
dapat disimpulkan dari kelima item tersebut
item Keputusan membeli karena
mengetahui keragaman produk Chatime Mall Kelapa Gading melalui website, social media dan atau brosur memiliki
nilai yang paling besar dan item
Keputusan membeli karena Harga yang ditawarkan sesuai dengan variant rasa dan
kualitas produk Chatime memiliki nilai yang paling kecil. Melihat hal tersebut
dapat dismpulkan bahwa harga dan promosi juga memberikan pengaruh terhadap
keputusan konsumen untuk membeli produk Chatime Mall Kelapa Gading.
Kesimpulan
1) Penelitian
ini membuktikan e-commerce memberikan dampak positif pada perilaku belanja
(konsumsi) mahasiswa terutama mahasiswa STIE Unisadhuguna, karena dengan adanya
e-commerce membuat mahasiswa sedikit banyak bertransaksi secara online dan hal
ini memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya dibandingkan sebelum
menggunakannya.
2) Penelitian
ini membuktikan e-commerce membantu konsumen dalam menghemat biaya, waktu dan
tenaga, e- commerce memiliki sistem teknologi yang mudah untuk diakses oleh
penggunanya, e-commerce tetap memberikan fungsi yang ada pada toko offline
yaitu komunikasi langsung dengan penjual melalui fitur chat yang diberikan, dan
untuk saat ini kasus penipuan belanja online bisa diminimalisir dari kedua
belah pihak, baik dari pelaku usaha di dalam e-commerce dan juga dari konsumen
sendiri yang harus bijak dalam menggunakan internet.
3) Penenilitan
ini membuktikan Perilaku belanja (konsumsi) mahasiswa STIE Unisadhuguna dalam
penelitian ini mendapat pengaruh secara signifikan dari penggunaan e-commerce.
Dampak positif yang didapat dari pola konsumsi yang terus menerus dari belanja
online adalah untuk pemenuhan kebutuhan hidup konsumen juga kepuasan pembeli.
Dampak negatifnya adalah pemborosan apabila kegiatan konsumsi dilakukan untuk
lifestyle.
DAFTAR PUSTAKA
Bilondatu, Machrani
Rinandha. (2013). Motivasi, persepsi, dan kepercayaan pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian konsumen pada sepeda motor Yamaha di Minahasa. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3).
Ghanimata, Fifyanita, & Kamal,
Mustafa. (2012). Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan lokasi
terhadap keputusan pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina
Semarang). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Gunawan, Akhmad Edi, & Ghufrony,
Ahmad. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Persepsi Harga, dan
Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Express Bahari Di Kabupaten Sumenep. Journal
MISSY (Management and Business Strategy), 1(2), 38–43.
Kotler, Philip, & Amstrong,
Garry. (2012). Principles of Marketing Global. USE: Pearson Education, 6,
47–48.
Kotler, Philip, & Armstrong,
Gary. (2010). Principles of marketing. Pearson education.
Kotler, Philip, & Keller, Kevin
Lane. (2009). Manajemen pemasaran. edisi.
Lenaini, Ika. (2021). Teknik pengambilan
sampel purposive dan snowball sampling. Historis: Jurnal Kajian, Penelitian
Dan Pengembangan Pendidikan Sejarah, 6(1), 33–39.
Marlius, Doni. (2017). Keputusan
pembelian berdasarkan faktor psikologis dan bauran pemasaran pada PT. Intercom
Mobilindo Padang. Jurnal Pundi, 1(1).
Pratiwi, Rani Diah, Asrori, Muhammad,
& Yuline, Yuline. (n.d.). Analisis Perilaku Narsisme pada Peserta Didik
Kelas XII MIPA Man 2 Pontianak Tahun 2019. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Khatulistiwa, 9(2).
SIHITE, HOTBIN. (2017). PENGARUH
CITRA MEREK (Brand Image) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TAS EIGER
STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN.
Subianto, Totok. (2007). Studi
tentang perilaku konsumen beserta implikasinya terhadap keputusan pembelian. Jurnal
Ekonomi Modernisasi, 3(3), 165–182.
Sugiyono. (2017). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, Prof. Dr. metode penelitian
kuantitatif, kualitatif,dan R&D. , Alfabeta, cv. (2016).
Sulistiyana, Rezki Teguh, Hamid,
Djamhur, & Azizah, Devi Farah. (2015). Pengaruh fasilitas wisata dan harga
terhadap kepuasan konsumen (Studi pada Museum Satwa). Jurnal Administrasi
Bisnis, 25(2).
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi
Pemasaran. Yogyakarta. Andi Offset.
Yuliawan, Eko. (2011). Pengaruh
Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah Terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah Pada PT. Bank Syariah Cabang Bandung. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil,
1(1), 21–30.
Zaluchu, Sonny Eli. (2020). Strategi
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agama. Evangelikal:
Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 28–38.
https://doi.org/10.46445/ejti.v4i1.167