PENGARUH E-TRUST
DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ON-LINE
MAHASISWA STIE UNISADHUGUNA DI PT. TOKOPEDIA
Sandra Rosida1, Endah Dwi
Rosanti2, Join Krisman Hulu3
Program D3 Pemasaran, STIE Unisadhuguna Jakarta Selatan, Jakarta
sandra.rosida@yahoo.com, ocimoci75@gmail.com, hulujoin27@gmail.com
Abstrak
Di era revolusi industri 4.0, perkembangan
teknologi komunikasi semakin meningkat sehingga masyarakat dapat menikmati
kemudahan dalam berkomunikasi. Meningkatnya jumlah generasi milenial mendorong
tumbuhnya bisnis online, baik bisnis belanja online maupun bisnis lainnya. Bagi
pengusaha membuat strategi pemasaran dalam memperluas pasar dengan membuat atau
menyediakan toko online sebagai bagian dari e-commerce. Terciptanya toko online
ini seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Meskipun
Tokopedia sudah terkenal, kebanyakan konsumen melakukan window shopping lebih
dari itu, kepercayaan konsumen, informasi asimetris dan harga yang terlalu rendah
serta kualitas pelayanan yang masih kurang menjadi kendala dalam keputusan
pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis data
menunjukkan bahwa e-trust berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
secara parsial dan e-service quality berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian secara parsial, e-trus dan e-service quality berpengaruh pengaruh
yang signifikan terhadap keputusan pembelian secara keseluruhan
Kata kunci: E-trus, Kualitas Layanan-E, Keputusan Pembelian
Abstract
In the era of the industrial
revolution 4.0, the development of communication technology is increasing so
that people can enjoy the convenience of communicating. The increasing number
of millennial generation encourages the growth of on-line businesses, both
online shopping businesses and other businesses. For entrepreneurs to create a
marketing strategy in expanding the market by creating or providing an on-line
store as part of e-commerce. The creation of an on-line store is in line with
the increasing number of internet users in Indonesia. Even though Tokopedia is
well known, most consumers do window shopping more than that, consumer
confidence, asymmetric information and prices that are too low and service
quality that is still lacking are problems in purchasing decisions. The results
show that, based on the results of data analysis, it shows that e-trust has a
significant effect on purchasing decisions partially and e-service quality has
a significant effect on purchasing decisions partially, e-trus and e-service
quality has a significant effect on overall purchasing decisions
Keywords: E-trus, E-Service Quality, Purchase Decision
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi, informasi dan komunikasi semakin meningkat seiring dengan perubahan
zaman. Di era gobalisasi saat ini, karena itu tumbuhberbagaikegiatan dapat
dilakukan secara mudah dengan adanya internet. Kegunaan internet saat ini tidak
hanya untuk mengakses informasi dan berkomunikasi melalui email, tetapi juga
sarana luas. Perkembangan tersebut menjadikan sebuah peluang bagi pengusaha
untuk menciptakan strategi pemasaran dalam memperluas pasar dengan cara
menciptakan atau menyediakan toko on-line sebagai bagian dari e-commerce
Penciptaan toko on-line sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna
internet di Indonesia.
Berdasarkan data atas diketahui bahwa
di tahun 2017 pangsa pasar Tokopedia cenderung stagnan yaitu sebesar 29% dan
hanya menurun 1% di kuartal keempat. Kemudian di tahun 2018 menjadi tahun
terbaik bagi Tokopedia, pangsa pasar mereka naik cukup drastis dibanding tahun
sebelumnya, yang tertinggi adalah di kuartal ketiga yaitu sebesar 43% lalu di
kuartal berikutnya mengalami penurunan 6%. Bukannya naik di tahun berikutnya,
tetapi semenjak penurunan di kuartal terakhir tahun 2018, setelah terdapat e-commerce
lainnya seperti astro, blibli, zalora, Ali express yang menyebabkan terjadinya
Tokopedia selalu mengalami penurunan terus menerus di empat kuartal selama
tahun 2019.
Hal ini mengindikasikan terdapat
turunnya kepuasan konsumen yang menyebabkan menurunya loyalitas terhadap
Tokopedia, yang diduga sehingga konsumen memilih menggunakan marketplace lain
untuk melakukan transaksi jual beli.
Metode
Metode
yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode)
pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk
mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.
Penelitian ini akan melakukan survey dengan menggunakan alat kuisioner sebagai
instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan diolah dengan software SPSS
versi 26
Populasi dan Sampel
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017:80) menurut I made laut mertha jaya (2020:73) populasi adalah jumlah
keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang dapat berupa
orang-orang, institusi-institusi, serta benda-benda yang karakteristiknya
hendak di teliti. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah anak muda
yang mulai umur >18 tahun yang pernah melakukan pembelian di Tokopedia
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Dalam penelitian ini, untuk menghitung jumlah sampel menggunakan
rumus Malhotra. Menurut Malhotra, ukuran sampel dapat ditentukan cara
mengalikan jumlah variabel atau jumlah indikator yang digunakan dalam penelitian
dengan 5 atau 5 X jumlah variabel/indikator yang digunakan. Berdasarkan panduan
tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu minimal
100 sampel (15 indikator x 5 = 100). Peneliti menyebarkan kuesioner lebih dari
100 sampel namun yang mengisi kuesioner on-line melebihi minimal sampel,
sehingga peneliti ini mengambil 100 sampel dalam penelitian ini. Adapun
kriteria yang dapat dijadikan sampel adalah pengguna Tokopedia yang pernah
melakukan transaksi di aplikasi Tokopedia.
Penentuan
sampel dalam penelitian ini, menggunakan metode pemilihan sampel nonprobability
sampling, dimana teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Mengingat jumlah pengguna Tokopedia banyak dan karena
keterbatasan waktu maka penarikan sampel dilakukan dengan metode convenience
sampling, yaitu seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang
tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut.
Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
angket atau kuesioner (daftar pertanyaan), buku dan jurnal-jurnal. Angket atau
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner dapat
berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
Skala pengukuran yang digunakan dalam instrument ini
adalah skala likert modifikasi. Skala modifikasi merupakan skala yang
menghilangkan kelemahan yang terdapat di skala Likert yang menggunakan
peringkat 4 angka dalam penilaian. Dalam skala likert modifikasi secara umum
menggunakan peringkat 4 dalam penilaian
Hasil dan Pembahasan
Pemasaran adalah sebuah
strategi bisnis yang mengacu pada aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
mempromosikan penjualan suatu produk. Menurut Sofyan Assauri (2013) manajemen pemasaran merupakan suatu
kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
program-program yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara
keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan
perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen pemasaran
merupakan suatu usaha untuk merencanakan, menerapkan yang terdiri dari kegiatan
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan secara efisien
dan efektif.
E-Trust
E-Trust adalah kepercayaan konsumen dengan
memperhatikan prinsip kesetian dan kejujuran dalam berbelanja melalui on-line
di ecommerce. Menurut
Atil Bulut (2015) E-trust didefinisikan sebagai kepercayaan konsumen
dalam berbelanja melalui internet. Terdapat beberapa hal yang bisa berdampak
pada ketidakinginan konsumen untuk membeli produk secara on-line seperti
halnya system penyelesaian masalah yang tidak pasti, transaksi yang
riskan serta terjaga atau tidaknya informasi pribadi konsumen.
Menurut pendapat Taddeon
(2011:7) e-trust adalah keyakinan konsumen yang berdasarkan pada prinsip
etika, kesetiaan dan kejujuran agen secara on-line. Hal tersebut
dikarenakan e-trust terjadi di lingkungan di mana tidak terdapat kontak
fisik secara langsung. Keadaaan inilah yang seringkali menjadi masalah keamanan
dalam bertransaksi on-line, sehingga memerlukan manajemen kepercayaan
dalam mengelolanya.
E-Service Quality
E-Servqual adalah bagaimana sebuah website,
aplikasi dan toko on-line, memberikan suatu pelayanan yang efisien dan
efektiv tanpa mengurangi kualitas pelayanan sehingga pengguna bisa dengan mudah,
cepat, aman, nyaman dan terjamin (bergaransi), dalam melakukan transaksi di
dunia maya.
Menurut Santos (2003)
“E-Service Quality sebagai penilaian dan evaluasi secara menyeluruh atas
kualitas pengantaran layanan kepada konsumen di dalam pasar virtual”.
Menurut
Parasuraman (2005) berpendapat bahwa “munculnya E-Service Quality
sebagai isu strategis kini didorong oleh anggapan bahwa E-Service Quality
adalah penentu keunggulan kompetitif dan faktor dalam keberhasilan jangka
panjang perusahaan. E-Service Quality
adalah layanan elektronik seperti seluruh jenis layanan / jasa yang dijalankan
melalui sebuah perantaraan elektronik (internet) yang termasuk di dalamnya
transaksi yang diinisiasi dan dikendalikan oleh konsumen”.
E-Service Quality menurut Ponirin (2011)
adalah “hasil evaluasi dan penilaian keseluruhan konsumen mengenai kesempurnaan
dan kualitas dari penyampaian layanan secara elektronik dalam ruang lingkup
pasar maya”.
Menurut
Suwondo (2017) “E-Servqual sebagai suatu tingkat bagaimana sebuah
website secara efektif dan efisien memfasilitasi pelanggan dalam hal
berbelanja, melakukan pembelian dan proses penyerahan dari produk dan jasa. Hal
tersebut meliputi kemampuan pelanggan untuk mengakses situs web, mencari produk
dan informasi terkait produk, dan meninggalkan situs dengan upaya minimal”.
Keputusan Pembelian
Keputusan
Pembelian On-line merupakan pembelian yang dilakukan konsumen dengan
kepentingan terntentu dengan menetapkan pilihan dan produk yang ditawrkan
sesuai dengan kebutuhan konsumen itu sendiri.
Menurut kotler dan
keller (2016:194) menyatakan keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari
perilaku konsumen yaitu studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih , membeli, menggunakan dan bagaimana
barang, jasa, ide atau pengelaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Menurut
Kotler dan Amstrong (2001:226), keputusan pembelian merupakan suatu tahap
dimana konsumen benar-benar membeli produk yang ditawarkan dalam proses
pengambilan keputusan. Menurut pendapat Amrullah (2002:61), pengambilan
keputusan pembelian merupakan suatu proses pemilihan dari beberapa alternatif
pilihan yang sesuai dengan kepentingan tertentu dengan menetapkan satu pilihan
yang dianggap menguntungkan dan menjadi prioritas. Sehingga dapat dikatakan
bahwa keputusan pembelian adalah suatu tahapan untuk memilih satu pilihan yang
menjadi prioritas dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Menurut
Kotler (1995:70) ada empat indikator keputusan pembelian, yaitu kemantapan
untuk melakukan pembelian pada sebuah produk, kebisaaan dalam membeli produk
pada suatu tempat, memberikan saran dan rekomendasi kepada orang lain, dan
melakukan pembelian secara berulang.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau
tidaknya item-item kuesioner yang diuji. Dengan kriterian pengukuran, apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut valid.
Tabel.1. Hasil Uji Validitas E-Trust
Berdasarkan
hasil pengelolahan data pada Table 1 tersebut di atas, seluruh butir instrument
dinyatakan valid, hal tersebut dapat dibuktikan dari r hitung yang lebih besar
dari r table.
Tabel.2. Hasil Uji Validitas E-Service Quality
Berdasarkan tabel di atas,
dapat dilihat bahwa untuk masing-masing pernyataan pada variabel e-service (X2) seluruh instrumen dapat dikatakan
valid, karena nilai rhitung yang dihasilkan jauh lebih besar dari
pada nilai rtabel yang ada untuk n = 100
(Seratus) yaitu 0,195.
Tabel.3. Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel di
atas, dapat dilihat bahwa untuk masing-masing pernyataan pada variabel Keputusan
Pembelian
(Y) seluruh instrumen dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung
yang dihasilkan jauh lebih besar dari pada nilai rtabel yang ada
untuk n = 100 (Seratus) yaitu 0,195.
Uji Reliabilitas
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas e-trust
Berdasarkan tabel
diatas, untuk uji reabilitas variabel e-trust (X1) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,923 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian
mengenai variabel Harga (X1) adalah Reliable
dengan kriteria sangat tinggi.
Tabel 5.
Hasil Uji Reliabilitas E-Service Quality
Berdasarkan tabel
diatas, untuk uji reabilitas variabel E-Srvice
Quality
(X2) dengan nilai Cronbach’s
Alpha sebesar 0,861 sehingga dapat disimpulkan
instrumen penelitian mengenai variabel Kualitas
Layanan
(X2) adalah Reliable dengan kriteria sangat tinggi.
Tabel 6.
Hasil Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian
Berdasarkan tabel
diatas, untuk uji reabilitas variabel Kepuasan
Pelanggan
(Y) dengan nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,861 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian
mengenai variabel Kepuasan Pelanggan (Y) adalah Reliable dengan
kriteria rendah..
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 7.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tabel di
atas, nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0.01,
dapat diartikan bahwa nilai signifikansi (2-tailed) alat ukur tersebut berada
di bawah 0.05 sehingga data dikatakan berdistribusi tidak normal.
Uji Multikolinieritas
Tabel 8. Hasil
Uji Multikolinearitas
Dari Tabel 8, diketahui bahwa tidak terjadi
gejala multikolinearitas di dalam model.
Uji Regresi Linier Berganda
pDari
Tabel 8 didapat Persamaan regresi linier
bergandanya sebagai berikut:
Y’ = 57.921 + 0.165 X1 - 0.097 X2
+ e . Dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta intersep sebesar 57.921 menyatakan bahwa jika variabel e-trust (X1) dan variabel e- service
quality (X2) nol maka nilai keputusan pembelian adalah 57.921.
2) Nilai koefisien regresi variabel e-trust (X1) terhadap variabel keputusan
pembelian (Y) adalah sebesar 0.165. Hal ini berarti jika e-trust (X1) naik 1 satuan akan meningkatkan
variabel keputusan pembelian (Y)
sebesar 0.165, dengan asumsi variabel e- service quality (X2) dan konstanta dianggap tidak
berubah.
3) Nilai koefisien regresi variabel e-service
quality (X2) terhadap
variabel keputusan pembelian (Y) adalah
sebesar - 0.097. Hal ini berarti jika variabel e-service quality
(X2) naik 1 satuan akan menurunkan variabel keputusan pembelian (Y) sebesar
0.140, dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.
Uji t
E-Trust (X1) dengan
Keputusan Pembelian (Y)
Jika diperhatikan hasil tabel coefficients di atas dengan menggunakan
perhitungan analisis SPSS Versi 26, maka nilai thitung untuk
variabel X1 (E-Trust) sebesar 1,638 sedangkan nilai ttabel untuk n =100 sebesar 0,195. Jadi 1,638 > 0.195, dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel E-Trust (X1) berkorelasi terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Hubungan Variabel E-Service Quality (X2) dengan Keputusan
Pembelian ( Y )
Jika diperhatikan hasil tabel coefficients di atas dengan menggunakan perhitungan analisis SPSS
Versi 26, maka nilai thitung
untuk variabel X2 (E-Service
Quality) sebesar 2,136, sedangkan
nilai ttabel untuk n =100 sebesar 0,195. Jadi, 2.136 > 0,195, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel E-Service Quality (X2) berkorelasi
terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Uji F
Tabel 9. Hasil Uji F
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2022)
Dari hasil uji F atau fhitung
didapat nilai fhitung sebesar 5.428 dimana lebih besar dari nilai ftabel
untuk n = 100 sebesar
3.087 atau 5.428 > 3.087 dengan tingkat signifikan sebesar 0,003 karena 0,003 < 0,05, maka
dapat dikatakan E-Trust (X1)
dan E-Service Quality (X2)
secara bersama-sama mampu menjelaskan Keputusan Pembelian (Y).
Koefisien Determinasi
Tabel 10. Koefisien Determinasi
Sumber: Hasil Olah data SPSS (2022)
Berdasarkan pada tabel tersebut di
atas yakni Model Summary yang
menghasilkan nilai R Square sebesar
0.610, artinya bahwa E-Trust dan E-Service Quality secara bersama-sama mampu
menjelaskan variabel Keputusan Pembelian sebesar 61,0%
sedangkan sisanya sebesar 39,0% adalah faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan
1) Penelitian
ini membuktikan kebenaran dugaan (hipotesis) bahwa terdapat pengaruh parsial
dari E-Trust terhadap Keputusan Pembelian. Hal
tersebut dapat dilihat thitung untuk variabel X1 (E-Trust) sebesar 1,638 sedangkan nilai
ttabel untuk n =100 sebesar 0,195. Jadi 1,638 > 0.195, dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel E-Trust (X1) berkorelasi terhadap Keputusan Pembelian (Y).
2)
Penelitian ini membuktikan kebenaran dugaan
(hipotesis) bahwa terdapat pengaruh parsial dari E-Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian. Hal tersebut dapat
dilihat thitung untuk variabel X2 (E-Service Quality)
sebesar 2,136,
sedangkan nilai ttabel untuk n =100 sebesar 0,195. Jadi, 2.136 > 0,195, dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel E-Service Quality (X2)
berkorelasi terhadap Keputusan
Pembelian (Y).
3) Penenilitan
ini membuktikan kebenaran dugaan (hipotesis) bahwa terdapat pengaruh simultan
dari E-Trust dan E-Service Quality terhadap
Keputusan Pembelian Hal tersebut dapat kita lihat dari nilai fhitung
didapat nilai fhitung sebesar 5.428 dimana lebih besar dari nilai ftabel
untuk n = 100 sebesar
3.087 atau 5.428 > 3.087 dengan tingkat
signifikan sebesar 0,003 karena
0,003 <
0,05, maka dapat dikatakan E-Trust (X1) dan E-Service Quality (X2)
secara bersama-sama mampu menjelaskan Keputusan Pembelian (Y).
DAFTAR PUSTAKA
Anindea Revita 2016, E-Satisfaction Dan E-Trust
Mempengaruhi E-Loyalty Konsumen Wanita Dalam Sosial Media file:///C:/Users/user/Downloads/228-Article%20Text-421-1-10-20161128.pdf
Amila Sativa 2016, Analisis Pengaruh E-Trust Dan
E-Service Quality Terhadap E-Loyalty Dengan E-Satisfaction Sebagai Variabel
Intervening http://eprints.undip.ac.id/49704/1/05_SATIVA.pdf
Aisyah fitriani pengaruh e-trust dan e-service
quality terhadap e-loyalty dengan e-satisfaction sebagai variabel intervening
(studi pada pengguna e-commerce c2c shopee), SKRIPSI AISYAH FITRIANI.PDF
(Uin-Alauddin.Ac.Id)
Ardianto Kusuma 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Di Website Tokopedia 08
naskah publikasi.pdf (uii.ac.id)
Buletin APJII edisi 94/ September 202, EDISI 93
(apjii.or.id)
Buletin APJII edisi 74 / November 2020, APJII
Buletin Preview - 74
Femi Andriani Pengaruh Iklan Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Tokopedia
file:///C:/Users/user/Downloads/48-94-1-SM.pdf
Iman Chaerudin, Dr & Nurdina, Dr 2019, Pelayanan
Prima 4.0
Imam, Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS, (Semarang: BP Universitas diponegoro, 2016), h. 19
Imam, Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS, h. 107.
Imam, Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS, (Semarang: BP Universitas diponegoro, 2016), h. 134
Imam, Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan
Program SPSS, (Semarang: BP Universitas diponegoro, 2016), h. 103.
Jurnal ilmu admistrasi bisnis, Pengaruh E-Trust Dan
E-Service Quality Terhadap E-Loyalty Dengan E-Satisfaction Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada Pengguna Tokopedia Di Kota Semarang) | Prakosa |
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis (undip.ac.id)
Jurnal Perspektif bisnis,
http://jpb.fisip.unila.ac.id/index.php/jpb/article/view/19
Jonothan Sarwono, Path Analysis, (Jakarta: Kompas
Gramedia, 2012), h. 17.
Jonothan Sarwono, Path Analysis, h. 18.
kominfo (2021) laporan kasus penipuan online
Kotler 2003, terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan pembelian, yaitu faktor budaya,
social, pribadi dan psikologis.
Laudon 2012, dalam bukunya, membagi e-commerce
menjadi lima jenis, yaitu: (1) Business-to-Consumer (B2C) E-commerce, (2)
Business-to-Business (B2B) E-commerce, (3) Customer-to-Customer (C2C)
E-commerce, (4) Peer-to-Peer (P2P) E-commerce, (5) Mobile Commerce (M-Commerce).
Paludi (2016:23) E-wom adalah pernyataan positif
atau negatif yang dilakukan oleh konsumen potensial, aktual, maupun mantan
konsumen tentang produk atau perusahaan melalui internet
Pengertian manajemen pemasaran
https://www.gramedia.com/literasi/manajemen-pemasaran/
Ridha Juliansyah Pengaruh E-Service Quality,
Kepercayaan, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Traveloka Pada
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara,
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15993/150502131.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Said Imam Faisal 2020, pengaruh e-servqual terhadap
e-loyalty penumpang melalui e-satisfaction pada pengguna indonesian airports
apps di bandara soekarno hatta
Schiffman & Kanuk (2010:23) Perilaku konsumen
menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya
mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha)
Sejarah berdirinya dan pertama kali
diluncurkanTokopedia F. BAB II PDF_2.pdf
Siagian & Cahyono 2014, E-trust merupakan suatu
harapan konsumen bahwa penyedia barang atau jasa bisa dipercaya atau diandalkan
dalam memenuhi janjinya
Suseno 2008, proses transaksi yang dilakukan dalam
dunia bisnis tanpa adanya pertemuan antar para pihaknya yang menggunakan media
internet termasuk dalam transaksi elektronik, salah satu diantaranya adalah
e-commerce.
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , (Bandung: Alfabeta, 2016), h.
142