PENGARUH CITRA MEREK DAN MUTU PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN BUDS ORGANICS
Erwin Rasyid,
Rani Apriani
STIE Unisadhuguna,
Jakarta, Indonesia
Email: erwin.rasjid@ubs-usg.ac.id,
atikaclinque@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian
Tunas Organik di PT Inti Berkat
Jaya. Accidental sampling dipilih sebagai
teknik pengambilan sampel karena memiliki
tolok ukur: pelanggan Baby Empire yang menggunakan
bud sebanyak 76 responden.
Teknik analisis yang dipilih
adalah analisis kuantitatif dan regresi linier berganda yang membutuhkan uji-F simultan dan uji-t parsial. Dan hasilnya menunjukkan bahwa 2 variabel independen terpilih (citra merek dan kualitas produk) secara simultan berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan signifikansi 0,000 <
0,05. Dan nilai R Square yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah 0,597, artinya 59,7% Keputusan Pembelian
dapat dijelaskan oleh citra merek dan kualitas produk dan sisanya 40,3% (100% - 59,7% = 40,3%) dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak.
diperiksa. Kemudian untuk hasil penelitian
secara parsial variabel independen yang terdiri dari Brand Image dan kualitas produk adalah positif dan signifikan.
Kata
Kunci : Citra Merek, Kualitas Produk
dan Keputusan Pembelian
Abstract
This
study aims to examine the effect of Brand Image and Product Quality on Buds
Organics Purchase Decisions at PT Inti Berkat Jaya.
Accidental sampling was chosen as the sampling technique because it has a
benchmark: Baby Empire customers who use buds are 76 respondents. The analysis
technique chosen is quantitative analysis and multiple linear regression
requiring simultaneous F-test and partial t-test. And the results show that the
selected 2 independent variables (brand image and product quality) simultaneously
have a significant and significant effect on purchasing decisions with a
significance of 0.000 < 0.05. And the R Square value obtained in this study
is 0.597, meaning that 59.7% of Purchase Decisions can be explained by brand
image and product quality and the remaining 40.3% (100% - 59.7% = 40.3%)
explained by other variables that were not examined. Then for the results of
the partial study, the independent variables consisting of Brand Image and
product quality are positive and significant.
Keywords: Brand
Image, Product Quality and Purchase Decision
Pendahuluan
Dizaman
modern ini, pasar global dipenuhi dengan berbagai macam produk, melimpahnya
produk-produk pelengkap atau pengganti menunjukkan bahwa bukan hanya produk itu
semata yang menjadi faktor yang meyakinkan konsumen, tetapi juga pesan yang
terikat pada produk tersebut, yang akan menjadikan konsumen untuk memutuskan
pembelian suatu produk (Farisi, 2018).
Perusahaan
yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian konsumen secara
penuh, semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan, dan
bahkan menyingkirkan produk (Putra
& Saputri, 2020). Pentingnya untuk
memperhatikan keputusan pembelian agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
konsumen (Heryanto, 2015). Untuk melaksanakan
strategi tersebut, perusahaan harus dapat menciptakan produk yang diminati dan
sesuai dengan keinginan konsumen (Hartono, Hutomo, & Mayangsari, 2012). Tanpa strategi yang jitu, suatu
perusahaan tidak akan bertahan, sebab para pesaing akan datang untuk menawarkan
produk yang lebih baik untuk menyaingi produk pesaing tersebut dan akan merebut
pangsa pasar dari perusahaan itu (Prawitasari & PAMUNGKAS, 2011). Pada tahun 2020 terdapat
beberapa pesaing produk perawatan kulit bayi & anak yang sangat kuat dan
dapat disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.
Data Transaksi 2020
Brand |
Transaksi |
Buds Organics |
38,244 |
Mama Choice |
98,310 |
Chetapil |
58,224 |
Zwitsal Natural |
114,108 |
Johnson & Johnson |
107,575 |
Pigeon |
89,124 |
Sumber:
https://compas.co.id/article/top-brand-baby-care/
Data
diatas menunjukkan bahwa penjualan Buds Organics masih rendah dibandingkan
dengan pesaingnya, hal ini disebabkan karena buds organics baru beroperasi
selama 5 tahun dan masih terbilang cukup muda sehingga belum banyak dikenal
oleh konsumen. Oleh karena itu, PT Inti Berkat Jaya dituntut untuk lebih
inovatif dalam membuat produk kosmetik yang aman untuk kulit bayi khususnya
bagi kulit sensitif. Maka untuk menarik minat konsumen dalam membeli kosmetik
bayi salah satu strategi yang dapat diterapkan yaitu dengan melakukan inovasi
produk organik yang berkualitas (Kurniawan, 2018), serta lebih
memperkenalkan keunggulan-keunggulan dari produk buds organics untuk
meningkatkan citra brand.
Tujuan
penelitian ini adalah ntuk mengetahui bagaimana pengaruh Citra Merek terhadap
Keputusan Pembelian Buds Organics, pengaruh Mutu Produk terhadap Keputusan
Pembelian Buds Organics pada PT Inti Berkat Jaya Pondok Indah Mall 1 Jakarta
Selatan baik secara parsisal maupun secara bersama-sama.
Metode
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif dan uji regresi
linear berganda. Metode kuantitatif
adalah ilmu yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan
data, analisa data, dan interpretasi
hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan. Menurut Sanusi (2011:134), “Regresi
linier berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana, yaitu menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi
dua atau lebih variabel bebas”. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antara kualitas produk dan brand image terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini akan melakukan
survey dengan menggunakan alat kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan diolah
dengan software SPSS versi
22.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan
toko baby empire pondok indah mall 1 sebanyak 310 orang.
Dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian
ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh
Slovin dengan batas ketelitian
10%, sebagai berikut:
n = N /
(1+Ne2) atau n = 310 / (1 + 310(0,01)) = 310/ 4,1 =
75,6 dan di ambil jumlah sampel sebanyak 76 orang. Teknik
sampling yang digunakan adalah
teknik simple random sampling.
Teknik Pengumpulan Data
Di sini penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang berkaitan
dengan kondisi nyata atau fakta
yang ada dilapangan.
Langkah-langkah yang ditempuh
antara lain:
a. Observasi merupakan
metode pengumpulan data
yang menggunakan pengamatan
terhadap obyek penelitian yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung (Hasanah, 2017) penelitian ini penulis menggunakan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian khususnya di toko Baby Empire dan langsung kepada pelanggan. Teknik pengumpulan data observasi digunakan untuk memperoleh data proses jalannya pengisian angket.
b. Kuesioner (Angket)
merupakan suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pernyataan kepada para pelanggan toko baby empire pondok indah mall 1 dengan harapan dapat memberikan respon terhadap daftar pernyataan tersebut. Kuesioner disusun menggunakan pertanyaan tertutup diberi skor menurut skala
Likert. Data yang diperoleh dari
angket adalah skor dari pengaruh
citra merek dan mutu produk terhadap
keputusan pembelian (Romadhoni, 2015).
Definisi Variabel Operasional
Tabel 2.
Definisi Vaviabel Operasional
Penelitian
Sumber: Data diolah
(2022)
Hasil dan Pembahasan
Menurut Budhi Poniman dan Achmad Choerudin (2017:1) dalam buku manajemen pemasaran menjelaskan bahwa, manajemen pemasaran adalah sebagai analisis perencanaan (WIJAYA, 2020), implementasi pengendalian program yang ritancang
untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli untuk tujuan mencapai
objektif organisasi.
American marketing association (AMA)
(1960) menyatakan pemasaran
adalah hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen
ke konsumen (Suastama &
Juniasih, 2018). Manajemen pemasaran menurut Manullang dan Hutabarat (2016) adalah proses dalam menganalisa, merencanakan, melaksanakan dan mengontrol kegiatan dalam pemasaran yang mencangkup ide-ide
(Pratiwi, Wijaya, &
Agustino, 2022), barang dan jasa yang berdasar pertukaran dengan tujuan untuk menghasilkan
kepuasan konsumen dan tanggung jawab produsen.
Citra Merek (Brand image) adalah persepsi konsumen tentang suatu merek yang terdiri dari sekumpulan
asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen yang menghubungkan pemikiran konsumen tersebut terhadap suatu merek (Rosandi, 2014). Menurut (Yuliantiningsih &
Rahardjo, 2016), citra merek
adalah persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Menurutnya citra tidak dapat
di tanamkan kedalam fikiran konsumen dengan waktu yang singkat, dalam satu hari atau
hanya menyebarkan dengan satu media. Citra merek harus menyebarkan
dengan media sebanyak mungkin disampaikan berulang-ulang, dikarenakan tanpa citra yang kuat perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsumen dan menarik konsumen baru Banyak faktor diluar kontrol perusahaan yang mempengaruhi citra merek. Merek dapat dikatakan faktor yang penting dalam memasarkan produk atau jasa,
dikarenakan kegiatan mengenalkan dan menawarkan produk atau jasa
tidak bisa lepas dari merek
yang diandalkan perusahaan (DWI, 2019).
Bila suatu merek sudah mempunyai
citra merek yang kuat dan tinggi hasil yang ditimbulkan yaitu pelanggan mempunyai persepsi yang relatif konsisten dalam jangka panjang.
Tidaklah mudah untuk membentuk citra merek dan kesadaran pada merek, sehingga apabila terbentuk akan sulit untuk mengubahnya
(Nasith & Hidayat,
2016). Citra dan kesadaran pada merek yang dibentuk harus jelas dan memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan pesaingnya.
Mutu produk adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan,
keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan serta atribut bernilai lainnya (Novianty,
Satyawisudarini, & Haryadi, 2017). Apabila pelanggan merasa puas, maka dia
akan menunjukkan besarnya kemungkinan untuk kembali membeli
produk yang sama.
Mutu suatu produk adalah keadaan
fisik, fungsi dan sifat suatu produk
bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan. Mutu suatu barang atau
jasa yang dibeli konsumen berhubungan dengan kepuasan konsumen menggunakan barang atau jasa
yang bersangkutan. Bila puas
berarti mutunya baik, tetapi bila
tidak puas berarti mutunya jelek.
Makna mutu produk
erat kaitannya dengan tingkat kesempurnaan, kesesuaian dengan kebutuhan, bebas dari cacat,
bebas dari ketidak sempurnaan, atau bebas dari
kontaminasi serta kemampuan dalam memuaskan konsumen. Konsumen adalah pihak yang paling tepat dan adil dalam menilai
masalah mutu dari produk yang disediakan. Sebuah produk yang memiliki fitur atau manfaat
yang memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai produk atau layanan
yang bermutu, demikian pula
sebaliknya produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang tidak memuaskan kebutuhan konsumen dapat disebut sebagai
produk yang tidak bermutu. Jadi, mutu produk merupakan kemampuan sebuah produk untuk memuaskan
kebutuhan atau tuntutan pelanggan.
Menurut Mustafid dan Gunawan dalam Beyhaki et al (2017 : 94), keputusan pembelian adalah alasan tentang
bagaimana konsumen menentukan pilihan terhadap pembelian suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan,
keinginan serta harapannya, sehingga dapat menimbulkan kepuasan atau ketidakpuasan
terhadap produk tersebut yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keluarga, harga, pengalaman, kualitas dan produk. Keputusan pembelian merupakan sebuah proses pengambilan keputusan yang diawali dengan pengenalan masalah kemudian mengevaluasinya dan memutuskan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan. Dalam data penjualan buds organics di PT Inti Berkat
Jaya sendiri terlihat angka yang masih terbilang sedikit dibandingkan dengan pesaing sejenisnya.
a. Uji Validitas
Tabel 3.
Hasil uji validitas variabel citra merek (X1)
Butir Soal |
Rhitung |
Rtabel |
Status |
1 |
0,546 |
0,227 |
Valid |
2 |
0,404 |
0,227 |
Valid |
3 |
0,299 |
0,227 |
Valid |
4 |
0,525 |
0,227 |
Valid |
5 |
0,530 |
0,227 |
Valid |
6 |
0,300 |
0,227 |
Valid |
7 |
0,562 |
0,227 |
Valid |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan Tabel 3 di atas menunjukan nilai Rhitung lebih
besar dari Rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peryataan 1 sampai 7 variabel citra merek (X1) sudah valid.
Tabel 4.
Hasil
uji validitas variabel mutu produk (X2)
Butir Soal |
Rhitung |
Rtabel |
Status |
1 |
0,597 |
0,227 |
Valid |
2 |
0,237 |
0,227 |
Valid |
3 |
0,352 |
0,227 |
Valid |
4 |
0,410 |
0,227 |
Valid |
5 |
0,684 |
0,227 |
Valid |
6 |
0,610 |
0,227 |
Valid |
7 |
0,360 |
0,227 |
Valid |
8 |
0,288 |
0,227 |
Valid |
9 |
0,681 |
0,227 |
Valid |
10 |
0,300 |
0,227 |
Valid |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Dari Tabel
4 di atas hasil uji validitas variabel mutu produk (X2) menunjukan nilai rhitung lebih besar
dari rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peryataan 1 sampai 10 variabel mutu produk (X2) adalah valid.
Tabel 5.
Hasil
Uji validitas variabel keputusan pembelian (Y)
Butir Soal |
Rhitung |
Rtabel |
Status |
1 |
0,504 |
0,227 |
Valid |
2 |
0,313 |
0,227 |
Valid |
3 |
0,407 |
0,227 |
Valid |
4 |
0,634 |
0,227 |
Valid |
5 |
0,604 |
0,227 |
Valid |
6 |
0,247 |
0,227 |
Valid |
7 |
0,404 |
0,227 |
Valid |
8 |
0,341 |
0,227 |
Valid |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan pada Tabel 5 di atas hasil uji validitas variabel keputusan pembelian (Y) dapat disimpulkan bahwa peryataan 1 sampai 8 variabel keputusan pembelian (Y) adalah valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 6.
Hasil
Uji Reliabilitas Variabel
Citra Merek (X1)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.652 |
8 |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan tabel diatas, untuk uji reabilitas variable citra merek (X1) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,652 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian mengenai variabel citra merek (X1) adalah
Reliable dengan kriteria tinggi.
Tabel 7.
Hasil
Uji Reliabilitas Variabel
Mutu Produk (X2)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.676 |
11 |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan tabel diatas, untuk uji reabilitas variabel mutu produk
(X2) dengan nilai
Cronbach’s Alpha sebesar
0,676 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian mengenai variabel mutu produk
(X2) adalah Reliable dengan
kriteria tinggi.
Tabel 8.
Hasil
Uji Reliabilitas Variabel
Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.646 |
9 |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan tabel
diatas, untuk uji reabilitas variabel keputusan pembelian (Y) dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,646 sehingga dapat disimpulkan instrumen penelitian mengenai variabel keputusan pembelian (Y) adalah Reliable dengan kriteria tinggi.
c. Uji Asumsi Klasik
a.)
Uji Normalitas
Tabel 9.
Hasil
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
76 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
1.70902836 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.049 |
Positive |
.049 |
|
Negative |
-.046 |
|
Test Statistic |
.049 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true
significance. |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan hasil pada Tabel 9 di atas,
menunjukkan bahwa nilai signifikansi di atas 0,05 yaitu sebesar 0,200. Hal ini berarti data residual tersebut terdistribusi secara normal.
b.)
Uji Multikolinearitas
Tabel 10.
Hasil
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
|
(Constant) |
5.443 |
2.722 |
|
2.000 |
.049 |
|
|
Citra Merek (X1) |
.613 |
.110 |
.548 |
5.556 |
.000 |
.566 |
1.766 |
|
Mutu Produk (X2) |
.240 |
.081 |
.292 |
2.962 |
.004 |
.566 |
1.766 |
|
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Y) |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Nilai
VIF Citra Merek adalah 1.766 < 10 dan nilai tolerance 0,566 > 0,1. Nilai VIF Mutu Produk adalah 1.766 < 10 dan nilai tolerance 0,566 > 0,1. Berdasarkan
tabel Coefficient di atas
pada kolom Collinearity
Statistics, nilai VIF kedua
variebel independen berada di bawah 10 dan nilai tolerance-nya di atas 0,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
gejala multikolinearitas di
dalam model.
c.)
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 11.
Hasil
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.612 |
1.516 |
|
-.404 |
.687 |
Citra Merek (X1) |
.038 |
.061 |
.096 |
.624 |
.535 |
|
Mutu Produk (X2) |
.022 |
.045 |
.075 |
.486 |
.629 |
|
a. Dependent
Variable: Abs_RES |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Nilai
sig. Citra Merek adalah 0,535 > 0, 05. Nilai sig. atribut Mutu Produk adalah 0,629 > 0, 05. Berdasarkan
nilai signifikansi kedua variabel independen dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas di dalam
model.
d.)
Uji Regresi Linear Berganda
Tabel 12.
Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
5.443 |
2.722 |
|
2.000 |
.049 |
Citra Merek (X1) |
.613 |
.110 |
.548 |
5.556 |
.000 |
|
Mutu Produk (X2) |
.240 |
.081 |
.292 |
2.962 |
.004 |
|
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y) |
Sumber: Hasil data diolah tahun 2022
Berdasarkan tabel
di atas dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= 5,443 + 0,613
(X1)+ 0,240 (X2) dimana :
a. Konstanta sebesar
5,443 = Variabel independen
yaitu Citra Merek (X1) dan Mutu Produk
(X2) mempunyai pengaruh
yang positif terhadap keputusan pembelian. Nilai konstanta citra merek dan mutu produk sebesar 5,443 menunjunkan bahwa semakin meningkatnya citra merek dan mutu produk yang diberikan akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
b. Citra Merek sebesar 0,613 = besarnya koefesien variabel citra merek yang berarti setiap peningkatan variabel citra merek sebesar
1% maka keputusaan pembelian meningkat 0,613.
c. Mutu produk sebesar 0,240 = besarnya koefesien variabel mutu produk yang berarti setiap peneingkatan variabel mutu produk sebesar
1% maka keputusan pembelian meningkat 0,240.
d. Nilai standar eror yang sebesar 2,722 artinya seluruh variabel yang dihitung dalam uji SPSS 22 memiliki tingkat variabel pengganggu sebesar 2,722 yang tidak diteliti. Hasil regresi linear berganda di atas menunjukan bahwa variabel bebas yakni citra merek
dan mutu produk berpengaruh positif terhadap variabel terikat yakni keputusan
pembelian. Dimana setiap kenaikan yang terjadi pada variabel bebas akan di ikuti pula oleh kenaikan variabel terikat. Selain itu dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa variabel bebas yang dominan adalah variabel citra merek sebesar
0,613.
e.)
Uji – t
a. Dari Table 12, Citra
Merek Mempunyai nilai t hitung (5,556) > t tabel
(1,666) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti
ada pengaruh positif antara
Citra Merek dengan keputusan pembelian produk Buds Organics.
b.
Mutu Produk mempunyai
nilai t hitung (2,962) <
t tabel (1,666) dengan tingkat signifikansi 0,004 <
0, 05 yang berarti ada pengaruh positif antara Mutu Produk dengan keputusan pembelian produk Buds Organics.
f.)
Uji F
Tabel 13.
Hasil Uji F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
324.889 |
2 |
162.445 |
54.134 |
.000b |
Residual |
219.058 |
73 |
3.001 |
|
|
|
Total |
543.947 |
75 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Y) |
||||||
b. Predictors: (Constant), Mutu Produk
(X2), Citra Merek (X1) |
Sumber: Hasil data diolah
tahun 2022
Uji F Dari hasil olah
data tabel diatas diperoleh nilai tabel F untuk df
= 3,12. Nilai Fhitung (54,134) > Ftabel (3,12) pada tingkat signifikansi < 0,05 atau 0.000
< 0,05 yang berarti H3 di terima
dan ada pengaruh positif dan signifikan antara Citra Merek dan Mutu Produk
secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk Buds Organics.
g.)
Uji Determinan R2
Tabel 14.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.773a |
.597 |
.586 |
1.73228 |
a. Predictors: (Constant), Mutu Produk (X2),
Citra Merek (X1) |
||||
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Y) |
Sumber: Hasil data diolah
tahun 2022
Uji koefisien determinan dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh citra merek dan mutu produk terhadap keputusan pembelian pada produk Buds Organics. Dari tabel
di atas dapat dijelaskan R = 0,597 yang berarti
menjelaskan besarnya pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 59,7% dan sisanya sebesar 40,3% dijelaskan variabel lainnya yang tidak termasuk variable dalam penelitian ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan pada PT Inti Berkat
Jaya Toko Baby Empire Pondok Indah Mall dengan judul “Pengauh
Citra Merek dan Mutu Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Buds Organics pada PT Inti Berkat Jaya Pondok Indah Mall 1
Jakarta Selatan” maka dapat
ditarik kesimpulan: 1.) Hasil
penelitian menunjukan bahwa Citra Merek secara parsial berpengaruh terhadap keputusan Pembelian Buds Organics di PT Inti Berkat
Jaya Pondok Indah Mall 1 Jakarta Selatan sebesar 0,000. 2.) Hasil penelitian
menunjukan bahwa Mutu Produk secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Buds Organics
di PT Inti Berkat Jaya Pondok
Indah Mall 1 Jakarta Selatan 0,004. 3.) Hasil penelitian
menunjukan bahwa citra merek dan mutu produk secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Buds Organics di PT Inti Berkat
Jaya Pondok Indah Mall 1 Jakarta Selatan sebesar 0,000 < 0,05.
DAFTAR
PUSTAKA
dwi, Agung Wicaksono. (2019). Pengaruh
Citra Merek (Brand Image), Kualitas Produk, Dan Desain Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Pada “Produk Batik Mukti Rahayu” Di Kabupaten Magetan.
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Farisi, Salman. (2018). Pengaruh
citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu Adidas pada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. The National Conference
on Management and Business (NCMAB) 2018.
Hartono, Hendry, Hutomo, Karyana,
& Mayangsari, Marshelia. (2012). Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap
Peningkatan Penjualan Pada Perusahaan” Dengan Menetapkan Alumni Dan Mahasiswa
Universitas Bina Nusantara Sebagai Objek Penelitian. Binus Business Review,
3(2), 882–897.
Hasanah, Hasyim. (2017).
Teknik-teknik observasi (sebuah alternatif metode pengumpulan data kualitatif
ilmu-ilmu sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21–46.
Heryanto, Imam. (2015). Analisis
pengaruh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian
serta implikasinya pada kepuasan pelanggan. Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Entrepreneurship (e-Journal), 9(2).
Kurniawan, Arief Rakhman. (2018). Dasar-Dasar
Marketing: Segala Hal Tentang Marketing dan Sales. Anak Hebat Indonesia.
Nasith, Ahmad Falhan, & Hidayat,
Wahyu. (2016). Pengaruh Kualitas Produkdan Kesadaran Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Ulang Melalui Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Yamaha Vixion
PT. Mataram Sakti Setiabudi). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(3),
184–192.
Novianty, Handa Williani,
Satyawisudarini, Inne, & Haryadi, Dudi. (2017). Pengaruh Proses Produksi
dan Pengendalian Kualitas Terhadap Kualitas Produk Baby Blanket Saku Print di
PT. Dialogue Garmindo Utama. Almana: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1(2),
77–88.
Pratiwi, Luh Putu Safitri, Wijaya, I.
Made Pasek Pradnyana, & Agustino, Dedy Panji. (2022). Pelatihan Manajemen
Pemasaran Dengan Website Pada Penjahit Kain Rayon Di Kecamatan Blahbatuh Bali. KALANDRA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), 43–48.
Prawitasari, Sri Yati, &
PAMUNGKAS, Octavianus. (2011). Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing (Studi pada Dealer Honda Tunggul Sakti di Semarang).
Universitas Diponegoro.
Putra, Doni Adi, & Saputri,
Marheni Eka. (2020). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian
Tiket Online Angkutan Kereta Api (studi Pada Stasiun Bandung. EProceedings
of Management, 7(1).
Romadhoni, Muhmmad. (2015). Pengaruh
citra merek (brand image) terhadap pengambilan keputusan pembelian sepatu nike
pada mahasiswa FIK UNY.
Rosandi, Shinda. (2014). Pengaruh
citra merek dan desain kemasan terhadap minat beli konsumen pada produk susu
Ultra (studi pada Cafetaria Srikandi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya). Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 2(2).
Suastama, Ida Bagus Radendra, &
Juniasih, Ida Ayu Komang. (2018). Pemasaran Barang Dan Jasa Dalam Perspektif
Undang-Undang Anti Monopoli. Forum Manajemen STIMI Handayani Denpasar, 16(2),
79–87.
Wijaya, Alicia. (2020). Pengaruh
Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pt. Fradisil Jaya
Heiwa. Universitas Buddhi Dharma.
Yuliantiningsih, Arum, &
Rahardjo, Susilo Toto. (2016). Analisis Pengaruh Citra Merek, Produk, Harga,
Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Bandeng Juwana
Elrina). Diponegoro Journal of Management, 5(3), 695–705.