THE INFLUENCE OF PRODUCT QUALITY, PRICE, AND PROMOTION ON
DECISIONS PURCHASE OF ORGANIC
LEMONILO INSTANT NOODLES
Nur Dina1,
Rieza Nadya2
Prodi Manajemen,
STIE Unisadhuguna
Email: Nurdinashahab@gmail.com
Abstrak
Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian Mie Instan Organik Lemonilo pada mahasiswa STIE UniSadhuGuna. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 mahasiswa
STIE UniSadhuGuna yang masih
aktif tahun 2018-2020 yang pernah mengkonsumsi Mie Instan Organik Lemonilo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mie Instan Organik Lemonilo Lemonilo pada Mahasiswa STIE UniSadhuGuna. Secara simultan kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata
kunci: Kualitas Produ, Harga and Promosi, Keputusan Pembelian.
Abstract
The
purpose of this research was to determine and analyze the influence of product
quality, price, and promotion on purchasing decisions of Lemonilo
Organic Instant Noodles at STIE UniSadhuGuna
students. This research is quantitative research. The sample in this study were
78 STIE UniSadhuGuna students who were still active
in 2018-2020 who had consumed Lemonilo Organic
Instant Noodles. Based on the results of the research that has been done, it
shows that partially product quality, price and promotion have a positive and
significant effect on purchasing decisions of Lemonilo
Organic Instant Noodles Lemonilo for STIE UniSadhuGuna Students. Simultaneously product quality,
price and promotion have a positive and significant effect on purchasing
decisions.
Keywords: Product
Quality, Price and Promotion, Purchase Decision.
Pendahuluan
Pertumbuhan bisnis makanan
dan minuman merupakan salah
satu dari 9 sub sektor industri pengolahan nonmigas yang membukukan pertumbuhan pada 2021 (Dewi, 2021). Sedangkan,
8 sub industri lainnya dari 17 sektor mengalami kontraksi. Tumbuhnya PDB industri makanan dan minuman selaras dengan tumbuhnya pengeluaran konsumsi masyarakat untuk kebutuhan makanan dan minuman (selain restoran) sebesar 1,44% pada tahun lalu dibanding tahun sebelumnya (Aniah & Ayem, 2022). Sebagai
informasi, industri pengolahan nonmigas membukukan pertumbuhan 3,67% pada
tahun lalu dibanding tahun sebelumnya. Demikian pula industri pengolahan (termasuk pengolahan migas) tumbuh 3,39% pada 2021 dibanding tahun sebelumnya (Indonesia, 2015).
Mie
instant termasuk salah satu
jenis makanan di Indonesia yang
disukai oleh masyarakat
Indonesia (Katmawanti & Ulfah, 2016), seperti
dapat dilihat pada grafik 1 dibawah ini.
Grafik 1. Penjualan Mi Instant Tahun 2017
-2021
Sumber: Asosiasi Pengusaha Mi Instan Dunia, 2021
Pada tahun 2021
Indonesia menghabiskan 3,03 miliar
bungkus mi instan. Nilai penjualan mi instan di Indonesia
juga tercatat terus meningkat dalam lima tahun terakhir. Menurut data Euromonitor, pada 2017 nilai
penjualannya masih US$2,63 miliar. Kemudian naik menjadi US$2,7 miliar pada 2018,
US$2,73 miliar pada 2019, dan US$2,92 miliar pada 2020. Sampai 2021 nilainya sudah naik lagi menjadi US$3,03 miliar, meningkat 15% jika dibandingkan dengan nilai penjualan
tahun 2017. Mi
instan menjadi salah makanan kesukaan masyarakat Indonesia. Tak hanya di kala malam hari atau saat
hujan, makanan cepat saji ini
juga dinikmati konsumen di sejumlah waktu tertentu. Karena kepraktisannya,
mi instan dapat dikonsumsi ketika orang tidak punya waktu untuk memasak dan saat terburu-buru. Dan hasil survei Jakpat
melalui handphone, menunjukkan
bahwa 64% responden mengonsumsi mi instan sebanyak dua kali seminggu atau lebih.
Kemudian, ada sebanyak 32% responden yang mengonsumsi mi instan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sebulan. Sementara itu, hanya 4% responden yang mengkonsumsi mi instan sekali dalam sebulan
atau kurang dari sebulan. Konsumsi makanan jadi ini
ternyata berkaitan dengan kesejahteraan. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS), masyarakat
di kelompok pengeluaran teratas makan 3,5 porsi mi instan lebih banyak dari
mereka yang ada di kelompok terbawah pada 2021. Karena
harganya yang terjangkau,
mi instan sering dianggap sebagai barang inferior (Febianti, 2014). Walaupun
permintaan terhadap makanan jadi ini
mungkin meningkat ketika pendapatan konsumen turun, tetapi bukan hanya
orang kurang sejahtera yang
menikmatinya (Wijoyo, 2021). Konsumen
mi instan mencakup masyarakat dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi. Mulai dari mahasiswa yang tinggal indekos, pekerja kerah putih
hingga pelancong di luar negeri.
Dalam tahun 2021 & 2022, terdapat 5
merek Mi Instan yang
popular di Indonesia dan cukup besar
penjualannnya di Indonesia yakni
Inomie, Mie Sedap, Sari
Mie, dan Supermi dengan TBI
(top Brand Index) masing-masing sebesar 72,9%, 15,5%,
2,6% dan 1,6% sisanya 7,4% adalah
merek mi instan lainnya. Namun produkmi instan asal Korea, Lemonilo, berkembang cukup pesat, pada Februari 2022 pendapatan penjualan mi instan Lemonilo meningkat 154,9% (month-to-month/mom) setelah mereka menerapkan promosi pembelian produk berhadiah photocard grup
K-Pop Neo Culture Technology (NCT). "Dengan menyertakan photocard member NCT
di dalam setiap kemasan mi Lemonilo, langsung mendongkrak angka sales revenue mi Lemonilo
di bulan Februari sebanyak hampir Rp765 juta,” Promosi Limonilo yang dilakukan bersama dengan Grup boyband asal
Korea Selatan mampu meningkatkan
penjualan mereka walaupun masih dibawah penjualan Indomi dan mi sedap seperti di gambarkan pada grafik dibawah ini,
Grafik 2. Penjualan Mi Instan Lemonilo vs Indomie & Mie Sedap
Sumber: BPS 2022
Namun jika harga mi instan
naik hingga 3x lipat, menurut
survey BPS tahun 2022, 68% konsumen
mi instan akan mengurangi konsumsinya. Lalu, 30%
mensubstitusi mi instan dengan mi tipe lain (noninstan). Selanjutnya, 25% akan pindah ke
merek mi isntan lebih murah. Ada 7% yang berencana tetap membeli dan 6% akan menghindari konsumsi mi instan.
Bedasarkan latar belakang
yang telah
di uraikan di atas maka perumusan masalah dalam
penilitian ini
adalah:
1) Apakah variabel kualitas produk secara
parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Mie
Lemonilo
pada Mahasiswa/Mahasiswi
STIE Unisadhuguna?
2) Apakah variabel harga secara
parsial
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian Mie Lemonilo pada Mahasiswa/Mahasiswi STIE Unisadhuguna?
3) Apakah variabel promosi
secara
parsial
berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Mie
Lemonilo
pada Mahasiswa/Mahasiswi
STIE Unisadhuguna?
4) Apakah variabel kualitas produk, harga dan promosi secara
simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian Mie Lemonilo pada Mahasiswa/Mahasiswi STIE Unisadhuguna?
Kerangka pemikiran yang akan di kembangkan pada penelitian ini
tersaji pada gambar
1 berikut ini:
Adapun Tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap
keputusan pembelian Mie Lemonilo pada Mahasiswa STIE
Unisadhuguna.
2.
Untuk mengetahui
pengaruh
harga
secara parsial terhadap keputusan
pembelian Mie Lemonilo pada
Mahasiswa
STIE Unisadhuguna.
3.
Untuk mengetahui pengaruh promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian Mie Lemonilo
pada Mahasiswa
STIE Unisadhuguna.
4.
Untuk mengetahui pengaruh kuantitas produk, harga, dan promosi
secara
simultan terhadap keputusan pembelian
Mie
Lmonilo pada Mahasiswa
STIE Unisadhuguna.
Metode
Metode
yang digunakan di
dalam penelitian ini adalah metode
veifikatif deskriptif dengan pendekatan kuantitatif (NURDIN,
n.d.). Penelitian
ini akan melakukan survey dengan menggunakan alat kuisioner sebagai instrumen pengumpulan data dan hasil itulah akan
diolah dengan software SPSS
versi 26 (Herlina,
2019).
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Mahasiswa STIE Unisadhuguna tahun
ajaran 2018-2020 sejumlah 364 mahasiswa. Dalam menentukan besarnya
sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh
Slovin dengan batas ketelitian 10%, sebagai berikut :
n = N/(1+N e2) atau
n = 364 / 1 + 364 x (0.10) 2 =
78,448 dan di ambil
jumlah sampel sebanyak 78 orang.
Pengambilan sampel yang digunakan adalah
teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan:
1) Kuesioner
Sugiono
menyatakan (Sugiyono, 2013) kuesioner
merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah
daftar pernyataan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
2) Studi
Dokumentasi
Metode
pengumpulan data melalui buku, jurnal, hasil penelitian dan situs internet yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan serta menjadi bahan referensi
pendukung bagi peneliti (Nasehudin
& Gozali, 2012).
Bentuk angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu responden
memberikan jawaban yang telah disediakan (Creswell,
2002). Dengan
memberikan daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden secara langsung.
Daftar pertanyaan tersebut berkaitan
dengan variabel Kualitas
produk, Harga dan Promosi. Perhitungan skor masing- masing responden
menggunakan skala likert dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Skor 1
dengan kategori sangat tidak setuju
b) Skor 2
dengan kategori tidak setuju
c) Skor 3
dengan kategori kurang setuju
d) Skor 4
dengan kategori setuju
e) Skor 5
dengan katergori sangat setuju
Hasil dan Pembahasan
Hasil Uji Validitas
Kualitas Produk adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Uji Validitas Kualitas Produk
No |
rhitung |
rtabel |
Keterangan |
1 |
0,701 |
0,1876 |
Valid |
2 |
0,674 |
Valid |
|
3 |
0,732 |
Valid |
|
4 |
0,706 |
Valid |
|
5 |
0,782 |
Valid |
|
6 |
0,752 |
Valid |
Sumber: Data
Primer, diolah Kembali SPSS ver 26, 2022
Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat bahwa untuk masing-masing
pernyataan pada
variabel
kualitas produk (X1) seluruh instrumen
dapat
dikatakan valid, karena nilai rhitung
> rtabel yang ada dengan df = 78-2 = 76 yaitu
0,1876.
Hasil Uji Validitas
Harga adalah sebagai berikut:
Tabel 2 Uji Validitas
Harga
No |
rhitung |
rtabel |
Keterangan |
1 |
0,847 |
0,1876 |
Valid |
2 |
0,830 |
Valid |
|
3 |
0,779 |
Valid |
|
4 |
0,884 |
Valid |
Sumber: Data Primer, diolah
Kembali SPSS ver 26, 2022
Berdasarkan
tabel di atas, dapat dilihat bahwa
untuk masing-masing pernyataan
pada variabel harga (X2) seluruh instrumen dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung
> rtabel yang ada dengan df
= 78-2 = 76 yaitu 0,1876
Hasil Uji Validitas
Promosi adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Uji Validitas Promosi
No |
rhitung |
rtabel |
Keterangan |
1 |
0,798 |
0,1876 |
Valid |
2 |
0,811 |
Valid |
|
3 |
0,717 |
Valid |
|
4 |
0,781 |
Valid |
|
5 |
0,640 |
Valid |
Sumber: Data Primer, diolah Kembali SPSS ver 26, 2022
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa
untuk masing-masing pernyataan
pada variabel promosi (X3) seluruh instrumen dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung
> rtabel yang ada
dengan df = 78-2 = 76 yaitu 0,1876.
Hasil Uji Validitas
Keputusan Pembelian adalah sebagai berikut:
No |
rhitung |
rtabel |
Keterangan |
1 |
0,803 |
0,1876 |
Valid |
2 |
0,633 |
Valid |
|
3 |
0,529 |
Valid |
|
4 |
0,852 |
Valid |
|
5 |
0,811 |
Valid |
|
6 |
0,819 |
Valid |
|
7 |
0,738 |
Valid |
|
8 |
0,587 |
Valid |
|
9 |
0,825 |
Valid |
|
10 |
0,815 |
Valid |
Sumber: Data Primer, diolah Kembali SPSS ver 26, 2022
Berdasarkan tabel di atas, dapat
dilihat bahwa untuk masing-masing
pernyataan pada
variabel
keputusan pembelian (Y) seluruh instrumen dapat dikatakan valid, karena nilai rhitung > rtabel yang ada dengan df = 78-2 = 76
yaitu 0,1876.
UJI RELIABILITAS
Hasil Uji Reliabilitas
variabel
kualitas produk
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.813 |
6 |
Bedasarkan hasil uji
reabilitas
variabel kualitas produk pada tabel diatas menunjukan
bahwa
Cronbach’s Alpha (0,813) > 0,60. Hal
tersebut
dapat
diartikan
bahwa
variabel
kualitas produk reliabel dan dapat diterima.
Hasil Uji Reliabilitas
variabel
harga
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.845 |
4 |
Bedasarkan hasil uji
reabilitas
variabel harga pada
tabel diatas
menunjukan
bahwa Cronbach’s Alpha (0,845) > 0,60. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa variabel harga reliabel dan dapat
diterima.
Hasil Uji Reliabilitas
variabel
promosi
Reliability
Statistics |
|
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.805 |
5 |
Bedasarkan hasil uji
reabilitas
variabel promosi pada tabel diatas menunjukan
bahwa Cronbach’s Alpha (0,805) > 0,60. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa variabel promosi reliabel dan dapat
diterima.
Hasil Uji Reliabilitas
variabel
keputusan pembelian
Reliability Statistics |
|
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.906 |
10 |
Bedasarkan hasil
uji reabilitas variabel
keputusan pembelian
pada tabel diatas menunjukan bahwa
Cronbach’s Alpha (0,904) > 0,60. Hal tersebut dapat diartikan bahwa
variabel keputusan pembelian reliabel dan dapat diterima.
UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
Unstandardize d Residual |
|
N |
78 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
.0000000 |
Std. Deviation |
2.44246301 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.063 |
Positive |
.062 |
|
Negative |
-.063 |
|
Test Statistic |
.063 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.200c,d |
Berdasarkan tabel diatas, dapat
dilihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2 tailed) adalah 0,200 ini berarti
nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan 10% (0.10).
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel berdistribusi normal.
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Tabel 4 Hasil
Uji Regresi Linear Berganda
Bedasarkan pengolahan data pada uji regresi linear berganda pada
tabel 4 diatas,
maka
persamaan regresi
yang digunakan adalah:
Y = β0+ β1 X1 +
β2 X2 + β3X3 + ɛ
Y = -3,654 + 0,993 + 0,454 +
0,584 + ɛ
Dari persamaan regresi tersebut dapat
diartikan bahwa:
a.
Nilai konstanta (β0) = -3,654 menunjukan
bahwa
apabila
tidak
ada(=0) variabel kualitas produk,
harga dan promosi = 0
maka tidak ada keputusan
pembelian Mie Instan
Organik Lemonilo (nilainya -3,654).
Hal ini sesuai dengan pada grafik 2 di atas bahwa penjualan Mi Instan Lemonilo
meningkat karena adanya promosi bersama grup band NTC dari Korea Selatan.
b.
Nilai Koefisien X1 (Kualitas Produk) = 0,993 menunjukan bahwa variable kualitas produk
bernilai positif terhadap
keputusan pembelian Mie Instan Organik
Lemonilo. Artinya, jika
kualitas produk naik tingkat satu satuan
maka keputusan pembelian Mie Instan Organik Lemonilo
mengalami peningkatan sebesar 0,993.
c.
Nilai Koefisien X2 (Harga) =
0,454
menunjukan bahwa variabel harga bernilai positif terhadap keputusan pembelian Mie Instan
Organik Lemonilo. Artinya, jika harga naik tingkat satu satuan maka keputusan pembelian Mie Instan Organik Lemonilo
mengalami peningkatan sebesar 0,454, karena keputusan pembelian Mi lemonilo,
secara parsial tidak dipengaruhi harga
jualnya.
d.
Nilai Koefisien X3 (Promosi) = 0,584
menunjukan bahwa variabel promosi bernilai
positif
terhadap keputusan
pembelian Mie
Instan Organik Lemonilo. Artinya, jika promosi
naik tingkat
satu
satuan maka keputusan
pembelian Mie Instan
Organik Lemonilo
mengalami peningkatan
sebesar
0,584. Promosi bersama grup band dari Korea Selatan inilah yang mempengaruhi
penjualan Mi Instan Lemonilo
UJI PARSIAL (T)
Tabel 5 Hasil Uji Parsial
(T)
Berdasarkan hasil uji parsial
tabel 5 diatas dapat diketahui
bahwa,
a.
thitung untuk variabel
kualitas produk adalah 7,349, dan untuk
ttabel dengan df = 74 diperoleh hasil 1,666, maka
thitung (7,349) > ttabel (1,666) dan signifikan t (0,000) < 0,10
(10%) dengan demikian H1
diterima. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kualitas
produk berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian Mie
Instan Organik Lemonilo.
b.
Hasil uji parsial
t pada
variabel harga
diketahui
bahwa thitung (3,097) > ttabel (1,666) signifikan t
(0,003) < 0,10
(10%) dengan
demikian H2 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh secara parsial
dan signifikan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian
Mie
Instan Organik Lemonilo.
c.
Hasil uji parsial t pada variabel promosi
diketahui
bahwa thitung (4,157) > ttabel (1,666) signifikan t
(0,003) < 0,10
(10%) dengan
demikian H3 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi
berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian Mie Instan Organik Lemonilo.
Untuk mengetahui variabel bebas yang
mempunyai pengaruh dominan
terhadap variabel
terikat maka digunakan
uji Standardized
Coefficient Beta dengan
melihat nilai Standardized Coefficient Beta yang paling besar.
Nilai beta (β) terbesar menunjukkan
bahwa variabel
bebas
tersebut mempunyai
pengaruh yang dominan
terhadap variabel
terikat. Berdasarkan hasil
output SPSS versi 26, variabel
Kualitas Produk (X1) memiliki koefisien regresi
(β) 0.521, sedangkan variabel Harga
(X2)
memiliki koefisien
regresi
(β) 0,224 dan
variabel Promosi (X3) memiliki koefisien regresi (β) 0,284. Hasil ini memiliki arti bahwa variabel
Kualitas
Produk
(X1)
memiliki pengaruh dominan terhadap Keputusan
Pembelian (Y).
UJI SIMULTAN (F)
Tabel 7 Hasil Uji Simultan
(F)
Berdasarkan hasil uji F dari tabel 7 diatas, diperoleh Fhitung 106.207 dan Ftabel 2,16. Dengan
demikian Fhitung (106.207) > Ftabel (2,16)
dan
signifikan (0,000) < 0,10 yang artinya H4 diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa X1 (Kualitas Produk), X2 (Harga), dan
X3 (Promosi) berpengaruh
secara simultan dan
signifikan terhadap Y (Keputusan Pembelian)
Mie Instan Organik
Lemonilo.
UJI KOEFISIEN
DETERMINASI (R2)
Hasil Uji Koefisien
Determinasi Adjusted (R2) adalah
seperti dapat dilihat pada table berikut ini,
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of
the Estimate |
1 |
.901a |
.812 |
.804 |
2.491 |
a. Predictors: (Constant), Promosi, Kualitas Produk, Harga |
Bedasarkan tabel di atas dapat dilihat
bahwa nilai R dalam uji Koefisien Determinasi sebagai berikut:
1.
Nilai R
sebesar 0,901 atau 90,1% menunjukan bahwa variabel bebas
Kualitas Produk, Harga dan Promosi memiliki hubungan yang erat terhadap
variabel terikat Keputusan Pembelian.
2.
Adjusted R
Square sebesar 0,804
menunjukan bahwa variabel kualitas produk, harga,
dan promosi berkontribusi sebesar 80,4%
dalam menentukan
keputusan pembelian. Sedangkan
sisanya sebesar 19,6% dipengaruhi
oleh variabel lainnya yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pengaruh kualitas produk, harga dan
promosi terhadap
keputusan pembelian
Mi
Instan Organik Lemonilo pada Mahasiswa STIE UniSadhuGuna adalah sebagai berikut:
Secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara
kualitas
produk
dengan keputusan
pembelian Mie Instan Organik
Lemonilo
pada Mahasiswa
UniSadhuGuna, hal ini dibuktikan dari
hasil
thitung (7,349) > ttabel (1,666) maka H0 ditolak dan Ha1 diterima. Hasil uji
Standardized Coefficient Beta menunjukan variabel bebas yaitu Kualitas Produk memiliki pengaruh yang paling
dominan
terhadap
variabel terikat Keputusan
Pembelian. Secara
parsial terdapat pengaruh positif
dan
signifikan antara harga dengan
keputusan pembelian Mie Instan Organik Lemonilo pada Mahasiswa
STIE UniSadhuGuna, hal ini dibuktikan dari
hasil
thitung (3,097) > ttabel (1,666) maka H0 ditolak dan Ha2 diterima.
Secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara
promosi dengan keputusan pembelian Mie Instan
Organik
Lemonilo pada
Mahasiswa
STIE UniSadhuGuna, dibuktikan
dari hasil thitung (4,157) > ttabel
(1,666) maka H0 ditolak dan
Ha3 diterima. Secara
simultan
terdapat pengaruh positif
dan
signifikan antara kualitas produk, harga
dan promosi
terhadap keputusan
pembelian Mie Instan Organik
Lemonilo
pada Mahasiswa/I UniSadhuGuna Business School, hal ini
dibuktikan dari
hasil Fhitung
(106.207) > Ftabel
(2,16) dan
signifikan (0,000) < 0,10 yang artinya H0 ditolak dan H4
diterima.
.
DAFTAR PUSTAKA
Aniah, A., & Ayem,
S. (2022). Pengaruh Struktur Modal, Konvergensi Ifrs Dan Tax Planning Terhadap
Nilai Perusahaan (Studi kasus pada perusahan manufaktur sub sector makanan dan
minuman periode 2016-2020 yang terdaftar di BEI). JEMBA: Jurnal Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4), 635–654.
Creswell, J. W. (2002). Desain
penelitian. Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif, Jakarta: KIK, 121–180.
Dewi, V. U. (2021). Skripsi:
Analisis Kelayakan Finansial Industri Tempe Skala Rumah Tangga (Studi Kasus di
Kupang Teba Teluk Betung Utara Bandar Lampung). Politeknik Negeri Lampung.
Febianti, Y. N. (2014). Permintaan
dalam ekonomi mikro. Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(1).
Herlina, V. (2019). Panduan
praktis mengolah data kuesioner menggunakan SPSS. Elex Media Komputindo.
Indonesia, K. P. R. (2015). Laporan
Kinerja Kementerian Perindustrian Tahun 2015. Biro Perencanaan.
Katmawanti, S., & Ulfah, N. H.
(2016). Analisis faktor yang mempengaruhi pola konsumsi mi instant pada
mahasiswa di universitas negeri malang. Preventia: The Indonesian Journal of
Public Health, 1(2), 229–242.
Nasehudin, T. S., & Gozali, N.
(2012). Metode penelitian kuantitatif.
Nurdin, A. P. P. (n.d.). Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada PT. Bank Bri Syariah Tbk Di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Sugiyono, D. (2013). Metode
penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Wijoyo, H. (2021). Pengantar
Ekonomi Mikro. Insan Cendekia Mandiri.