Lidia
Puspasari1, Dinda Putri Milenia2
Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi (STIE) Unisadhuguna Jakarta, Indonesia12
Email: lidia.puspasari@gmail.com, dinda.amilenia11@gmail.com
Abstract
The body shop is one of the
brand cosmetics that subbed the system green marketing. The body shop itself
was founded by Anita roddick on March 27, 1976 in kensington garden, Brighton,
England. The body shop's basic eco-friendly principle is born of the ide-the
idea of reusing, replenishing, and recycling what they can regenerate. The body
shop always USES natural raw materials or prevents the use-the ones that cannot
be recycled. Green marketing as an environmentally-based marketing agent, can
promote environmental awereness, green product features, green product price,
and green product product. The study aims to identify environmental awereness,
green product features, green product price, and green product transactions
against the body shop decision in dki dki. The population in this study is the
general public in dki Jakarta. The sample in this study was taken using an
purposive sampling with a sample number of 100 people.. The data-collection
technique USES a questionnaire that has been tested for its validity and
realification. Whereas the collection of data consists of valiance tests and
religious tests. Hypothetical tests made up of regression tests, tests of F,
tests of t, classic assumptions test, and determinan coefficient test (R2). Research
indicates that environmental awereness may have a positive and significant
impact on purchasing decisions, green product features a positive and
significant impact on purchasing decisions, as well as those of what is now
called new product. The four above variables aimed at sharing or simultaneously
at the decision to buy the body shop in DKI Jakarta.
Keywords: Environmental
Awereness, Green Product Features, Green Product Price, Green Product
Promotion, Purchase Decision.
Pendahuluan
The Body Shop adalah perusahaan yang sudah terkenal
dalam industri kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor green marketing.
Menurut Fabricant & Gould (1993) dalam Ferrina dewi (2005), produk dari industri kosmetik
merupakan produk yang unik, karena selain produk ini memiliki kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan mendasar (terutama wanita) akan kecantikan sekaligus sebagai sarana bagi konsumen untuk memperjelas
identitas dirinya di masyarakat. Lebih lanjut, produk ini sesungguhnya memiliki resiko pemakaian yang perlu
diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu memberi efek
yang sama untuk setiap konsumen. Jadi, pemilihan kualitas produk biasanya
menjadi kriteria utama penilaian produk yang akan dibeli.
Mahalnya produk-produk kesehatan dari The Body Shop
menyebabkan minat beli pelanggan menjadi menurun, sehingga keputusan untuk melakukan
pembelian produk kesehatan dari The Body Shop juga menurun. Selain permasalahan
yang terkait dengan harga produk The Body Shop ternyata dilain pihak, umumnya
masyarakat tidak dapat membedakan antara produk yang ramah lingkungan dengan
produk lain karena perbedaanya yang tidak terlihat jelas. Hanya dengan
menyertakan logo atau pernyataan bahwa produk tersebut renewable dan recycleable
saja tidak akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. Oleh karena itu
sebagai pengelola The Body Shop dituntut untuk dapat menganalisa, mengaudit
pasar dengan jeli agar dapat menarik konsumen.
Selain permasalahan yang terkait dengan harga
produk The Body Shop ternyata dilain pihak, umumnya masyarakat tidak dapat
membedakan antara produk yang ramah lingkungan dengan produk lain karena
perbedaanya yang tidak terlihat jelas. Hanya dengan menyertakan logo atau
pernyataan bahwa produk tersebut renewable dan recycleable saja
tidak akan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat.
Terkait dengan promosi ternyata perusahaan The Body
Shop belum menciptakan promosi yang ditujukan kepada masyarakat luas. Banyak
orang yang belum mengenal produk kecantikan dan kesehatan The Body Shop.
Konsep green marketing di The Body Shop
merujuk pada kepuasan kebutuhan, keinginan dan hasrat pelanggan dalam hubungan
dengan pemeliharaan dan pelestarian dari lingkungan hidup. Green marketing di
The Body Shop meliputi empat elemen dari bauran pemasaran (produk, harga,
promosi, dan distribusi) untuk menjual produk dan pelayanan yang ditawarkan
dari keuntungan-keuntungan keunggulan pemeliharaan lingkungan hidup yang
dibentuk dari pengurangan limbah, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan
pelepasan emisi beracun.
Berdasarkan konteks green marketing yang
telah diuraikan di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimanakah sesungguhnya
penilaian konsumen akan produk kosmetik yang memperhatikan aspek lingkungan
bila dipandang dari bauran pemasarannya.
Metode Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda
dan menggunakan alat bantu olah data SPSS versi 22.
Jenis
dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang
diberikan kepada 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling dengan karakteristik tertentu seperti responden yang berdomisili di
wiliyah DKI Jakarta.
Metode
pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara
online melalui google forms. Selanjutnya, hasil jawaban kuesioner diukur dengan
skala Likert dengan skor 1 sampai dengan 4ikel-artikel dari internet yang
berhubungan dengan perilaku konsumsi dalam penggunaan e-commerce.
Hasil dan Pembahasan
Environmental
awareness (kesadaran lingkungan) sebagai
salah satu cara untuk memahami kerapuhan lingkungan di sekitar kita dan
pentingnya perlindungan akan hal tersebut. Kesadaran lingkungan dimulai dengan
pemahaman akan gerakan lingkungan atau biasa disebut dengan environmentalisme. Produk yang ramah
lingkungan saja tidak cukup untuk untuk pengembangan berkelanjutan (sustainable development).
Kesadaran lingkungan juga sangat diperlukan dalam
kegiatan mengkonsumsi. Konsumen memiliki tugas yang penting dalam mengelola
operasi pemasaran dalam bisnis. Konsumen mulai sadar untuk mendukung
kelestarian lingkungan dengan menggunakan daya beli mereka dengan tanggung
jawab pos-konsumsi. Kecenderungan untuk menggunakan produk yang ramah
lingkungan yang mengandung material yang tidak berbahaya bagi lingkungan dan
Kesehatan manusia menjadi popular di kalangan konsumen berkat environmental awareness.
Dalam konteks ini, orang-orang yang bertujuan untuk melindungi diri mereka sendiri
dan lingkungan dengan daya beli mereka diidentifikasikan sebagai konsumen hijau
(green consumers) (Boztepe, 2012).
Green Product
Features , Menurut Kotler dan Amstrong
(2001), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan. Menurut Kotler & Armstrong (2001) beberapa atribut
yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah
merek (branding), pengemasan (packing),
dan kualitas produk (product quality).
Merek (brand) adalah nama, istilah,
tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
membedakannya dari produk pesaing (Kotler & Armstrong, 2001). Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan
membuat wadah atau pembungkus suatu produk. Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk
untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan
kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
Green Product
Price, Harga hijau (green price) adalah harga yang
ditawarkan perusahaan terhadap produk hijau yang ditawarkan. Kotler dan Keller
dalam Ismardiansyah (2016:12) Nilai ini dikarenakan adanya peningkatan biaya,
nilai, dan fungsi secara visual dan rasa. Pemasaran hijau harus memiliki
seluruh nilai tersebut untuk pertimbangan harga yang ditawarkan. Sehingga konsumen
tidak merasa terbebani ketika melakukan pembelian produk. Menurut Kotler dan
Keller (2016) dalam Fasha (2019), harga terdiri dari empat dimensi, yaitu:
Keterjangkauan Harga, Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Produk, Kesesuaian Harga
Dengan Manfaat, Daya Saing Harga.
Green Product
Promotion , Green promotion adalah cara promosi berkaitan dengan bagaimana
perusahaan mengubah persepsi masyarakat tentang produk yang ramah lingkungan. Green promotion terdiri dari beberapa
bagian yakni promosi yang membahas hubungan antara produk/jasa dan lingkungan,
promosi yang mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan dengan menyorot produk
atau jasa yang ditawarkan, dan promosi yang menyajikan citra perusahaan dari tanggung
jawab lingkungan. Tujuan dari green
promotion sendiri adalah untuk mempengaruhi konsumen dengan mendorong mereka
untuk membeli produk yang tidak mencemari lingkungan dan mengarahkan mereka
agar memakai produk yang aman untuk diri mereka dan lingkungan. Menurut Kotler
dan Keller (2009) bahwa promosi melibatkan promosi penjualan (sales promotion), periklanan (advertising), tenaga penjualan (sales force), hubungan masyarakat (public relation) dan pemasaran langsung
(direct marketing). Promosi berfungsi
untuk menginformasikan, mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dan
menggugah ingatan kembali konsumen (Kotler, 2009).
Keputusan Pembelian, Menurut Kotler dan Armstrong
(2012) keputusan pembelian konsumen adalah tahapan akhir dari konsumen terhadap
suatu produk, baik individu maupun rumah tangga dalam membeli produk dan jasa
untuk dikonsumsi pribadi. Keputusan pembelian dapat diartikan sebagai langkah
yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan pembelian suatu produk dengan
membandingkan kelebihan dan kelemahan suatu produk (Armstrong dan Kotler, 2015).
Menurut Kotler dan Keller (2016:194) menyatakan
keputusan pembelian konsumen merupakan bagian dari perilaku konsumen yaitu
studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan mereka.
a. Uji Validitas
Tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan kriteria suatu nilai
dikatakan valid apabila hasil uji 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Pada penelitian ini besar N = 100, dengan taraf signifikansi 0,05
didapat hasil 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0.1966. Maka hasil uji validitas data sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel-variabel Penelitian
Sumber:
Data diolah 2022
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan Environmental
Awareness (X1), Green Product Features (X2), Green Product Price
(X3), Green Product Promotion (X4) dan Keputusan Pembelian (Y) mempunyai
nilai Pearson Correlation / 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,1966 sehingga seluruh butir pertanyaan dikatakan Valid.
b. Uji Reliabilitas
Hasil pengujian dikatakan reliebel jika nilai Alpa
Croanbach > 0.6 dan nilai Alpa Croanbach hitung lebih besar dari pada
Croanbach’s Alpa (Sekaran, 2006). Berikut hasil uji reliabilitas data.
Tabel
1. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Environmental
Awereness
Sumber:
Data diolah 2022
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa
nilai Cronbach’s alpha pada variabel ini lebih besar dari 0,60 (0,642 >
0,60) dan jumlah item pernyataan adalah 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan
dalam kuesioner variable X1 Environmental
Awereness dikatakan reliabel.
Tabel
2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Green
Product Features
Sumber: Data
diolah 2022
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai
Cronbach’s alpha pada variabel ini lebih besar dari 0,60 (0,692 > 0,60) dan
jumlah item pernyataan adalah 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam
kuesioner variable X2 Green Product Features dikatakan reliabel.
Tabel
3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Product
Price
Sumber: Data
diolah 2022
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Cronbach’s alpha pada variabel
ini lebih besar dari 0,60 (0,776 > 0,60) dan jumlah item pernyataan adalah
5. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel X3 Green Product Price dikatakan reliabel.
Tabel
4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Green
Product Promotion
Sumber: Data
diolah 2022
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai Cronbach’s alpha pada variabel
ini lebih besar dari 0,60 (0,705 > 0,60) dan jumlah item pernyataan adalah
5. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel
X4 Green Product Promotion dikatakan reliabel.
Tabel 5. Hasil Uji
Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data
diolah 2022
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai
Cronbach’s alpha pada variabel ini lebih besar dari 0,60 (0,646 > 0,60) dan
jumlah item pernyataan adalah 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan
dalam kuesioner variabel Y Keputusan Pembelian dikatakan
reliabel.
Uji Analisis Regresi Liner Berganda
Tabel 6. Hasil Regresi
Linear Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
10.585 |
1.371 |
|
7.719 |
.000 |
Environmental Awareness |
.107 |
.049 |
.215 |
2.166 |
.033 |
|
Green Product Features |
-.075 |
.023 |
-.290 |
-3.327 |
.001 |
|
Green Prodct Price |
.190 |
.070 |
.268 |
2.716 |
.008 |
|
Green Product Promotion |
.257 |
.049 |
.450 |
5.209 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Keputusan
Pembelian |
Sumber: Data diolah 2022
Berdasarkan Tabel 6
di atas diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3
+ b4x4
Y = 10,585 + 0,107 X1 + (-0,075) X2 + 0,190 X3
+ 0,257 X4
Pesamaan regresi diatas memperlihatkan hubungan
antara variabel
independen dengan variabel dependen secara simultan, dari persamaan diatas di dapat apabila seluruh variabel independent dianggap konstan maka keputusan
pembelian adalah sebesar 10,585.
Dapat dilihat
juga bahwa nilai koefisien regresi variabel X4 lebih besar daripada variabel
X1, X2, X3. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel X4 mempunyai
pengaruh yang lebih besar terhadap keputusan
pembelian.
Uji Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 7. Koefisien
Determinasi
Sumber: Data diolah 2022
Dari tabel diatas dapat diketahui nilai
koefisien determinasi (R2) 0,370 yang artinya pengaruh variabel Environmental
Awereness , Green Product Features, Green Product Price, Green Product
Promotion terhadap
Keputusan Pembelian sebesar 37,0% sedangkan 63% Keputusan
Pembelian dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
Uji T (Parsial)
Pengujian Hipotesis untuk variabel Environmental Awereness (X1), Green Product
Features (X2), Green Product Price (X3), Green Product Promotion (X4) dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.
Diketahui
nilai Sig untuk pengaruh X1 terhadap Y adalah 0,033 < 0,05 dan nilai t hitung 2,166 > 1,985 sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X1 mempunyai
pengaruh secara parsial terhadap variable keputusan pembelian.
2.
Diketahui
nilai Sig untuk pengaruh X2 terhadap Y adalah 0,001 < 0,05 dan nilai t hitung -3,327 > 1,985 sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X2
mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variable keputusan pembelian.
3.
Diketahui
nilai Sig untuk pengaruh X3 terhadap Y adalah 0,008 < 0,005 dan nilai t hitung-2,716 > 1,985 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variable X3 mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variable keputusan
pembelian.
4.
Diketahui
nilai Sig untuk pengaruh X4 terhadap Y adalah 0,000 < 0,005 dan nilai t hitung -5,209 > 1,985 sehingga dapat disimpulkan bahwa
variable X4 mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan
pembelian.
Uji F
Uji F
digunakan untuk mengetahui pengaruh secara Bersama-sama atau simultan semua
variabel independent terhadap variabel dependen. Berikut hasil output program
SPSS untuk uji F:
Tabel 8. Hasil Uji
F (Uji Simultan)
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
27.774 |
4 |
6.944 |
15.563 |
.000b |
Residual |
42.386 |
95 |
.446 |
|
|
|
Total |
70.160 |
99 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data diolah 2022 |
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan environmental awereness berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan
besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,033. Mayoritas konsumen menyadari bahwa perilaku
pembelian mereka secara langsung berpengaruh pada berbagai masalah lingkungan.
Konsumen beradaptasi dengan situasi ini dengan mempertimbangkan isu lingkungan
ketika berbelanja dan melalui perilaku beli mereka.
2. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan green product features berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan
besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001. Suatu
produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas,
desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat
menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Produk
menggunakan bahan yang dapat di daur ulang.
3. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis 3 menunjukkan green product price berpengaruh
terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan
besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,008. Antara
harga dengan kualitas juga terdapat hubungan yang erat. Banyak kategori
konsumen menyimpulkan mutu sebuah produk berdasarkan harganya. Konsumen juga
dapat mengkombinasikan persepsinya mengenai kualitas suatu produk dengan
persepsinya terhadap harga produk tersebut.
4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 menunjukkan green product promotion berpengaruh terhadap keputusan pembelian dapat diterima. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Strategi promosi dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian pada produk The Body Shop. Salah satu promosi yang dilakukan oleh The Body Shop yaitu adanya potongan harga yang diberikan ke kosumen berupa potongan harga.
DAFTAR PUSTAKA
Andita, A. R., & Dewi, K. C. (2016). PENGARUH BAURAN
PEMASARAN GREEN MARKETING TERHADAP PROSES PENGARUH BAURAN PEMASARAN GREEN
MARKETING TERHADAP PROSES PENGGUNA THE BODY SHOP DIKOTABANDUNG). e-Proceeding
of Management, 715-722.
Pancoro, I. A., & ,SE.,M.M, D. Z. (2018). PENGARUH GREEN
MARKETING TERHADAP MINAT BELI PADA GERAI PENGARUH GREEN MARKETING
TERHADAP MINAT BELI PADA GERAI. e Proceeding of Management,
1886-1893.
Rahayu,L. M.,Abdillah, Y., & Mawardi, M.K. (2017).
PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN (Survei Pada
Konsumen The Body Shop di Indonesia dan di Malaysia). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), 43, 121-131.
Siti Fatimah, N. F., & Setiawardani, M. (n.d.). PENGARUH
GREEN MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA
KONSUMEN THE BODY SHOP KOTA BANDUNG). POLBAN,
1089-1101.
Andita, A. R.,&Dewi,C.K.(2016). PENGARUH
BAURAN PEMASARAN GREEN MARKETING TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK THE
BODY SHOP (STUDI PADA PENGGUNA THE BODY SHOP DI KOTA BANDUNG). e-Proceeding
of Management, 3, 715-722.
Annastasia,E. (2019). PENGARUH BAURAN
PEMASARAN PRODUK, GAYA HIDUP &HIJAU TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK THE BODY SHOP DI JAKARTA. Jurnal Manajemen
Bisnis, 22, 92-114.
Fatimah, N. F., & Setiawardani, M. (2019). PENGARUH GREEN
MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI PADA KONSUMEN
THE BODY SHOP KOTA BANDUNG). 1089-1101.
Paath, D. N. , Tampi, J. R., & Mukuan, D. D, (2020).
Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian pada Starbucks Manado Town Square.
Productivity, 1, 274-278.
Pancoro, I. A., & SE.,M.M., D. Z. (2018). PENGARUH GREEN MARKETING
TERHADAP MINAT BELI PADA GERAI STARBUCKS DI KOTA BANDUNG.
e-Proceeding of Management, 5, 1886-1893.
Primandaru, N. (2021). DAMPAK GREEN MARKETING DALAM KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK THE BODY SHOP. Jurnal MEBIS (Manajemen dan
Bisnis), VI, 41-52.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alphabet.
https://www.similarweb.com/website/thebodyshop.co.id/vs/the-bodyshop.co.jp/#geography