Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga BI, dan Tingkat Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terhadap Harga Saham Sektor Keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
DOI:
https://doi.org/10.52644/joeb.v12i1.164Keywords:
inflasi, suku bunga BI, suku bunga bank sentral amerika serikat (the fed), harga saham sektor keuangan di BEIAbstract
Bursa efek (stock exchange) merupakan suatu organisasi yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek, baik secara langsung dan tidak langsung. Efek adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya : surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, right issue, dan waran. Sebagaimana kita ketahui bahwa bursa efek untuk perusahaan yang ada didalamnya dibagi menjadi beberapa sektor, yang salah satunya adalah sektor keuangan yang berisi Perusahaan – Perusahaan yang bergerak dibidang keuangan antara lain Bank Pemerintah dan Swasta. Adapun tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu inflasi, tingkat suku bungan BI, tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika (The Fed) terhadap harga saham sektor keuangan di BEI. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data bulanan periode Januari 2018 sampai dengan Desember 2022. Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi linier, sementara uji hipotesis menggunakan uji–t serta uji-F dengan tingkat signifikansi 5%. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa variabel bebas yang berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan yaitu inflasi dan suku bunga, kemudian variabel bebas yang berpengaruh positif terhadap indeks harga saham gabungan yaitu kurs. Saran untuk investor dalam mengendalikan IHSG mengeutamakan dan memperpedulikan fluktuasi pada kebijakan stabilitas inflasi, suku bunga, dan kurs sehingga mempererat pengawasan dan kestabilan pasar saham di BEI.